Jelang Ramadan, Pemerintah Didesak Lebih Serius Stabilkan Harga Pangan

Harga Bahan pokok mulai naik di pasar Pagi Kota Cirebon
Sumber :
  • Azizi Erfan (Cirebon)

VIVA Bisnis – Jelang memasuki bulan Ramadan, harga sejumlah komoditas pangan tercatat mengalami penurunan, kecuali harga telur ayam yang mengalami kenaikan tipis dari Rp 28.500 per kilogram (kg) menjadi Rp 28.550 per kg. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional pada hari Kamis, 9 Maret 2023, harga beras terpantau turun menjadi Rp 12.750 per kilogram (kg), dari sebelumnya Rp 13.250 per kg pada Rabu, 8 Maret 2023.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menyatakan, belum stabilnya harga komoditas pangan menjelang bulan Ramadan akan membuat upaya distribusi barang-barang kebutuhan pokok itu akan menjadi lebih sulit.

"Karena kenaikan permintaannya akan lebih dari 50 persen mulai fase pertama (menjelang bulan Ramadan). Maka kami meminta pemerintah lebih aktif dan lebih serius dalam menyelesaikan persoalan harga pangan yang terjadi saat ini," kata Ketua Umum DPP Ikappi, Abdullah Mansuri kepada VIVA, Kamis, 9 Maret 2023.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Harga bahan kebutuhan pokok mulai naik di pasar Pagi Kota Cirebon

Photo :
  • Azizi Erfan (Cirebon)

Karenanya, Abdullah pun merasa perlu mengingatkan pemerintah dan masyarakat, mengenai tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi dalam waktu-waktu menuju bulan suci Ramadan. Fase pertama biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 minggu menjelang Ramadan. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi, yang secara turun temurun memiliki budaya menyambut awal Ramadan dengan menyajikan makanan-makanan istimewa.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

"Kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat di perbaiki," ujarnya.

Fase kedua terjadi 7-3 hari menjelang Idul Fitri. Dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadan. Kemudian melonjak tinggi di penghujung Ramadan menuju ke Hari Raya Idul Fitri. Biasanya Pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada Hari Raya, maka permintaan pun akan melonjak tinggi.

"Kami harap dalam fase ini, kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran," kata Abdullah.

Fase Ketiga, yakni fase akhir Ramadan, terjadi 2-3 hari setelah lebaran, di mana banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.

"Fase ini juga rawan, Kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya