Pangsa Pasar AMDK Produk Lokal Naik, Produsen Dalam Negeri Genjot Inovasi

Ilustrasi galon.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bisnis – Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) mengungkapkan, saat ini pangsa pasar air minum dalam kemasan (AMDK) produk dalam negeri mengalami peningkatan. Hal itu terjadi dalam periode satu tahun terakhir.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Sekretaris Jenderal Asparminas Eko Susilo menyatakan, data terbaru yang dikeluarkan Asparminas pada awal 2023 menunjukkan pertumbuhan pasar AMDK galon pada 2022 mencapai angka 4 persen sedangkan pemain besar yang dikuasai investasi asing cenderung stagnan.

"Artinya, pemain-pemain menengah dan kecil lainnya di luar pemain besar, telah berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan daya saing, sehingga bisa merebut pasar dari pemain besar," kata Eko di Jakarta dikutip Sabtu, 18 Maret 2023.

Deretan Negara Penghasil Ikan Laut Terbesar di Dunia, Posisi Indonesia Membanggakan!

Dia menjabarkan bahwa produsen air minum kemasan lokal yang berjumlah 95 persen lebih merek di Indonesia tersebar di seluruh pelosok nusantara. "Mereka (pelaku usaha dalam negeri) harus terus berinovasi dan meningkatkan daya saing, sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di daerah masing-masing,” katanya.

Air minum dalam kemasan

Photo :
  • Wikimediacommons
Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

Berdasarkan olahan data dari berbagai sumber, market leader AMDK di Indonesia diketahui menguasai kurang lebih 50 persen market share, walaupun diyakini bahwa penguasaan mereka yang sebenarnya berkisar lebih dari 50 persen, karena tidak termasuk merek kedua milik market leader.

Sementara itu, beberapa merek produk lokal seperti Cleo, Club, Le Minerale, 2 tang, Oasis, Prima, dan Super O2, masing-masing hanya menguasai 1 hingga 5 persen market share. Sisanya, dikuasai merek lain yang mayoritas berada di kelas 0,01 - 0,08 persen.

Market share pelaku usaha menengah dan kecil ini, lanjutnya, tentu saja masih jauh di bawah market leader yang menguasai lebih dari separuh pasar AMDK di Indonesia. Saat ini ada 1.200 pelaku industri air minum dalam kemasan, dengan volume air minum 35 miliar liter per tahun, 2.100 merek dan 7.000 lebih izin edar.

Dikatakannya, market leader memang masih menguasai pasar, walau secara perlahan mulai dikikis para pelaku usaha dalam negeri. Informasi tentang AMDK galon bening yang lebih sehat dan aman untuk keluarga, ternyata lebih meyakinkan banyak konsumen.

"Saat ini memang sedang terjadi peningkatan pasar untuk produk-produk AMDK di luar market leader. Pertumbuhan produsen air minum kemasan di luar pemain besar tumbuh 2 digit, di mana hal tersebut menjadi kabar baik bagi kami, produsen air minum kemasan lokal," kata Eko. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya