Silicon Valley hingga Silvergate Capital Keok, Gimana Nasib Investasi Aset Kripto di Indonesia?

Seorang pria memasang tanda di pintu Silicon Valley Bank saat seorang penonton mengawasi di kantor pusat bank di Santa Clara, California, AS, 10 Maret 2023.
Sumber :
  • Antara/Reuters/Nathan Frandino

VIVA Bisnis – Salah satu bank terbesar dalam industri kripto, Silvergate Capital, mengumumkan bahwa mereka sedang dalam proses menghentikan operasi dan melikuidasi bank mereka. Saham perusahaan tersebut turun lebih dari 36 persen pada pasca-perdagangan bursa.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia

Sebagai informasi Silvergate adalah salah satu dari dua bank utama untuk perusahaan kripto, bersama dengan Signature Bank yang berbasis di New York. Silvergate memiliki aset sedikit lebih dari US$ 11 miliar, dibandingkan dengan lebih dari $114 miliar di Signature, FTX, bursa kripto yang baru - baru ini bangkrut, adalah pelanggan utama Silvergate.

Tidak hanya itu, Silicon Valley Bank (SVB) yang memiliki banyak startup kripto serta perusahaan modal ventura sebagai nasabah utama juga dinyatakan mengalami kolaps. Setelah, 48 jam bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal.

Terpopuler: Harga Plus Pajak Tahunan Mobil Bekas Honda Brio dan Daihatsu Xenia

Peluncuran platform bursa pertukaran crypto asset, Upbit

Photo :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

Diketahui, Salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir. Menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank dan Silvergate Capital, Signature Bank, bank terbesar di industri kripto, pun dinyatakan diambil alih regulator negara bagian pada Minggu, 12 Maret lalu.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Berdasarkan laporan Departemen Layanan Keuangan negara bagian New York, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih Signature Bank yang memiliki aset US$ 110,36 miliar dan deposito US$ 88,59 miliar pada akhir tahun lalu.

Mengacu pada fenomena tersebut, bagaimana dampaknya terhadap pasar kripto secara global?

Upbit Indonesia menilai, pasar kripto akan kembali menghijau karena dampak bangkrutnya Silvergate Bank yang membuat masyarakat lebih mempercayai pasar kripto.

Apalagi, Pemerintah AS melalui Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Ketua Dewan bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell, dan Ketua Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) Martin Gruenberg mengumumkan pernyataan bersama bahwa semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dapat kembali menarik dana mereka.

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

Photo :
  • Business Today

“Meskipun industri kripto masih dibayang-bayangi ketidakpastian imbas kolapsnya bank kripto seperti Silvergate dan Signature Bank, ditambah dengan inflasi dan suku bunga The Fed yang masih tinggi. Namun nyatanya pasar kripto kembali menghijau dikarenakan masyarakat mempercayai pasar kripto di tengah situasi krisis SVB seperti saat ini,"ungkap Putra Nugraha, Presiden Direktur Upbit Indonesia dikutip dari keterangannya, Sabtu, 18 Maret 2023.

Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi pada aset kripto, tentunya perlu disikapi secara bijaksana oleh masyarakat Indonesia yang berinvestasi di kripto. Agar investor tetap melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan jual beli agar dapat mengetahui koin dan waktu yang tepat untuk membeli.

"Walaupun sejauh ini pasar Indonesia tidak terdampak secara langsung, dihimbau agar pengguna tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil langkah. Tetap harap diingat bahwa aset digital adalah aset dengan fluktuasi dengan harga yang sangat tinggi”, tutup Putra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya