RI-Singapura Perkuat Kerja Sama Dorong Industrialisasi Rantai Pasok Panel Surya

Panel Surya
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kantor Perdana Menteri Singapura, untuk pengembangan EBT. Hal itu dilakukan di sela sela kegiatan tahunan Leader’s Retreat di Singapura.

Syahrini dan Reino Barack Manjakan Diri di Hotel Mewah Rp27 Juta per Malam di Singapura

Kerja sama itu mencakup investasi pengembangan industri dan kapabilitas manufaktur EBT di Indonesia dari hulu ke hilir, serta perdagangan listrik lintas batas antar kedua negara yang memungkinkan masuknya devisa ke Indonesia.

Ketertarikan Singapura terhadap ekspor EBT Indonesia ini disebut-sebut juga menjadi pendorong untuk mempercepat industrialisasi panel surya nasional. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pengembangan industri panel surya harus dilakukan di dalam negeri.

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

"Kita harus melakukannya secara end-to-end. Kita tidak mau ekspor listrik ke Singapura saja, tapi kita sudah memproduksi panel surya, baterai, dan lainnya. Dengan adanya kerja sama investasi dengan Singapura ini, maka Indonesia diharapkan mampu memproduksi solar panel dan baterai di dalam negeri," kata Luhut dalam keterangannya, dikutip Minggu, 19 Maret 2023.

Kerja Sama panel surya antara Indonesia dan Singapura.

Photo :
  • Istimewa
Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Karenanya, guna menyambut inisiatif kedua negara tersebut, Utomo SolaRUV melalui PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia, melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan pengembang nasional yang tergabung dalam Konsorsium Inspira (Indonesia Solar Panel Industry & Renewable Alliance).

Penandatanganan kerja sama di bidang pengembangan industrialisasi rantai pasok panel surya atau Solar PV (Photovoltaik) dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (SPEB) itu, disaksikan oleh Menko Luhut dan dilakukan oleh Presiden Direktur PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro, Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria, dan Direktur Utama Energi Baru TBS, Dimas Adi Wibowo

Managing Director SolaRUV, Anthony Utomo mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya Utomo SolaRUV sebagai local technology enabler atau pelaku usaha energi terbarukan Indonesia, untuk dapat meningkatkan kapasitas industri dalam menyongsong inisiatif kedua belah negara.

"Terutama untuk peningkatan perdagangan listrik lintas batas kedua negara,  yang bisa mencapai order gigawatt (GW) dalam beberapa waktu mendatang," kata Anthony.

Dia menambahkan, Utomo SolaRUV sebagai bagian dari kelompok usaha Utomodeck, telah teruji lebih dari 47 tahun sebagai industrialis mewarnai industri atap nasional dalam menghadirkan teknologi dan peningkatan kapasitas industri di Indonesia di berbagai infrastruktur proyek nasional.

"Dengan adanya kerja sama antar dua negara ini, kami menyambut baik agar industri modul surya dan turunannya dengan dapat berkembang di mana pelaku usaha industri nasional dapat mengambil peran," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya