Kinerja PNBP Positif di Awal 2023, Kemenkeu Waspadai Penurunan karena Harga Komoditas

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata. (kedua dari kiri)
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Februari 2023 tercatat sebesar Rp 86,4 triliun atau naik 86,6 persen secara tahunan. Meski cukup positif, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mewaspadai penurunan kinerja pada pertengahan tahun 2023.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024

Isa mengatakan, positifnya kinerja PNBP pada dua bulan awal 2023 ini tidak membuat pihaknya besar kepala. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada bulan pertama harga komoditas belum terlalu mengalami lonjakan.

"Karena bulan pertama tahun lalu tren kenaikan harga komoditas belum terlalu menonjol. Kejadiannya justru setelah bulan ketiga tahun lalu, di mana naik kemudian menjelang akhir tahun mulai melandai lagi," ujar Isa dalam media gathering di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Menurut Isa, pada dua bulan pertama tahun 2023 meski kinerja PNBP mengalami tren kenaikan, namun ada peluang penurunan di bulan selanjutnya.

Trik Inisiatif Perbaiki Fundamental, Turunkan Rasio Kredit Berisiko (LAR) Hingga Dibawah 35%

"Makanya kalau dibandingkan dua bulan pertama tahun lalu kita tercatat pertumbuhan. Tapi ini kita mewaspadai akan ada pelandaian, bahkan mungkin nanti ada penurunan," jelasnya.

Adapun rasio PNBP terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2017 sebesar 2,29 persen, 2018 sebesar 2,76 persen, 2019 turun menjadi 2,55 persen, 2020 tercatat 2,23 persen terhadap PDB. Kemudian 2021 naik 2,70 persen terhadap PDB, dan 2022 menjadi kenaikan tertinggi sebesar 3,32 persen.

"Kita tidak ingin membangun suatu ekspektasi berlebihan kita coba di level 2,1 persen. Bagi kami ini tetap menjadi tantangan untuk bisa menjaga tren kenaikan ini terjadi, artinya kalau nanti turun dari 3,32 persen ya ga turun-turun amat," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya