Gubernur BI Minta Negara ASEAN Buat Mata Uang Digital 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memulai mata uang digital (Central Bank Digital Currency/CBDC). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya berkewajiban untuk mempercepat pengembangan mata uang digital bank sentral.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Perry mengatakan, hal itu dilakukan karena aset kripto membutuhkan referensi satuan hitung dari mata uang digital yang berdaulat. "Di sinilah mata uang digital bank sentral perlu dipromosikan di ASEAN," kata Perry di BNDCC Nusa Dua, Bali, Selasa, 28 Maret 2023. 

Indonesia pada tahun 2022 telah menerbitkan consultative paper tahap I atau proyek garuda mata uang digital. Perry mengatakan, hal itu bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait manfaat dan dampak dari rupiah digital yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masa mendatang.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Dengan demikian, Perry meyakini rupiah digital akan menjadi satu-satunya mata uang digital yang berdaulat. "Ini (rupiah digital) akan menjadi satu-satunya mata uang digital berdaulat untuk penggunaan aset digital dan sebagai media referensi," katanya.

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

Photo :
  • Business Today

Selain itu, Perry mengungkapkan BI juga akan bekerja sama dengan lembaga internasional untuk mengatur dan mengawasi aset keuangan digital. "Kita bekerja sama terkait peraturan bagaimana mengatur serta mengawasi aset keuangan digital," kata dia.

Ilustrasi uang rupiah

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Indonesian Trade Minister Zulkifli Hasan urged the public not to worry about the weakening of exchange rate of the Rupiah against the USD.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024