Bos BI Ungkap Perubahan Iklim Bisa Diatasi PDB Global Bisa Naik 14 Persen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Pemerintah saat ini terus berkomitmen mengupayakan pengendalian perubahan iklim global mencapai zero emissions pada tahun 2060.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, jika negara-negara global mampu mengatasi perubahan iklim, maka akan terjadi peningkatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 11 persen hingga 14 persen.

Perry mengatakan, untuk mencapai penurunan perubahan iklim itu terdapat tiga aspek penting yang harus dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

"Jika kita dapat mengatasi perubahan iklim, kita dapat meningkatkan PDB dunia sebesar 11 persen hingga 14 persen dan kita dapat sepenuhnya membayar deklarasi perubahan iklim," kata Perry di Nusa Dua, Bali, Kamis, 30 Maret 2023.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Perry menjelaskan untuk tiga aspek tersebut pertama, kebijakan yang kuat dan political will atau kemauan politik.

"Tidak mungkin kita dapat memajukan agenda iklim tanpa kemauan politik yang kuat. Dan inilah tujuan Indonesia untuk memperkuat kemauan politik negara-negara anggota ASEAN untuk memajukan agenda iklim," jelasnya.

Kedua kata Perry, adanya kerangka kerja transisi yang jelas hal itu dilakukan untuk memajukan kerangka keuangan. "Karena pada akhirnya, keuangan sangat penting. Kerangka kerja yang jelas untuk mengimplementasikan agenda transisi iklim," ujarnya.

Ilustrasi perubahan iklim.

Photo :
  • Deccan Herald

Kemudian aspek ketiga, keberhasilan perubahan iklim dapat terjadi bergantung kepada seberapa banyak negara-negara dapat memobilisasi keuangan.

"Mobilisasi modal sangat penting, karena pada akhirnya agenda transisi yang bergerak membutuhkan modal, investasi baru, yang lebih hijau, lebih ramah lingkungan, proyek yang lebih inklusif," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya