Bangun Penangkal Petir di Area Kilang, Pertamina Rogoh Kocek Rp 8,9 Triliun

Ilustrasi Kilang Pertamina.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan, pihaknya telah merealisasikan dana yang sangat besar untuk membangun penangkal petir di area kilang. Totalnya mencapai US$600 juta, atau sekitar Rp 8,9 triliun (asumsi Rp 14.900 per US$).

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Nicke mengatakan, setelah melalui proses audit dan evaluasi, sambaran petir telah dikonfirmasi menjadi salah satu penyebab kebakaran kilang, sehingga perlu dibangun sistem penangkal petir yang kompatibel.

"Sudah pasti untuk membangun lightning protection. Karena di Cilacap misalnya, pada tanggal 3 Desember 2022 itu terjadi petir sampai 17 kali, dan Cilacap aman," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 April 2023.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat rapat dengan pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR RI.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Dengan demikian, Nicke menegaskan, penangkal petir yang dipasang pihaknya berhasil dimanfaatkan untuk tujuannya tersebut. "Ini artinya yang kita bangun ini bisa mencegah terjadinya kejadian serupa yang terjadi di Balongan," ujarnya.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Ia melanjutkan, pihaknya masih akan terus belajar dari kasus-kasus yang terjadi. Dia memastikan, pascakejadian kebakaran di Kilang Balongan beberapa waktu lalu, pihaknya juga langsung melakukan audit dengan melibatkan auditor internasional dan dengan standar internasional pula.

Sehingga, lanjut Nicke, akhirnya didapatkan hasil pemetaan dalam jangka waktu sekitar 10 bulan sejak audit dilakukan.

"Dengan hasil audit tersebut, Pertamina pun telah mengambil langkah-langkah perbaikan dari seluruh sistem keamanan di lingkungan kilang-kilang yang ada," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya