Sesi II, Tiga Sektor Saham Rawan Aksi Jual

Penutupan Bursa
Sumber :
  • Antara/Fanny Octavianus

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih mengalami tekanan jual sampai berakhirnya sesi II, Selasa 22 Juni 2010, seiring aksi ambil untung (profit taking) investor yang terus berlangsung.

"Take profit, terutama terjadi pada sektor bank, konsumer, dan komoditas," kata Gifar Indra Sakti, analis PT Sucorinvest Central Gani di Jakarta kepada VIVAnews di Jakarta, hari ini.

Menurut Gifar, aksi ambil untung terhadap saham di tiga sektor itu seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Tambang Barubara Bukit Asam Tbk (PTBA) terbawa pelemahan IHSG, setalah menguat tajam dalam sepekan terakhir. "Jadi, wajar kalau terjadi profit taking dulu," ujarnya.

Sedangkan pelemahan IHSG di sesi pertama, kata dia, akibat sentimen bursa global dan regional yang rata-rata bergerak negatif.

IHSG pada penutupan transaksi sesi pertama Selasa terkoreksi 5,67 poin (0,10 persen) ke level 2.936,21. Pelemahan itu melanjutkan pembukaan indeks pada transaksi pagi yang melemah 4,13 poin atau 0,14 persen di posisi 2.937,77.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp1,94 miliar dan volume tercatat 5,74 juta lot dengan frekuensi 44.354 kali. Sebanyak 58 saham menguat, 122 melemah, 62 stagnan, serta sebanyak 262 tidak terjadi transaksi.

Bursa Asia saat IHSG sesi pertama ditutup rata-rata juga bergerak negatif seperti Nikkei 225 terkoreksi 108,38 poin (1,06 persen) ke level 10.129,63, dan Straits Times turun 4,48 poin atau 0,16 persen di posisi 2.881,16.

Di BEI, saham unggulan (blue chips) yang mengontribusi pelemahan IHSG cukup besar di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terkoreksi Rp350 atau 2,10 persen ke level Rp16.250, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) melemah Rp100 (1,12 persen) di posisi Rp8.750, dan BMRI turun Rp100 atau 1,70 persen menjadi Rp5.750.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi di Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB berada di posisi 9.037 per dolar AS. Sedangkan data RTI menunjukkan mata uang lokal tersebut berada di level 9.032 per dolar AS. (hs)

Penyebab Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel Tewaskan 7 Orang
VIVA Militer: Rudal balistik Jericho militer Israel

Breaking News: Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Ledakan Terjadi di Isfahan

Rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran, menurut stasiun penyiaran AS ABC News, Jumat, 19 April 2024. Ini merupakan serangan balasan Israel

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024