Hatta: Penguatan Yuan Positif bagi Produk RI

Hatta Rajasa
Sumber :
  • Abror Rizky/Biro Pers Istana

VIVAnews - Mata uang yuan yang terus menguat membuat daya saing produk Indonesia ke China diyakini semakin baik.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penguatan mata uang yuan ini sebetulnya sudah disampaikan banyak negara terutama di forum G20.

"Banyak yang meminta agar China memperbaiki mata uangnya itu," ujar Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 22 Juni 2010.

Seperti diketahui Amerika Serikat dan beberapa negara lain berharap ada revaluasi yuan agar pemulihan ekonomi global akibat resesi bisa lebih cepat. China menerapkan rezim nilai tukar mengambang terbatas mulai pertengahan 2005 dan dibekukan pada Juli 2008 pada posisi 6,83 yuan per dolar AS.

Banyak negara menganggap dengan posisi yuan seperti itu membuat kekuatan daya saing ekspor China kuat. Berbeda dengan posisi yuan yang dibiarkan terus menguat, maka produk China yang semula dianggap murah menjadi mahal.

"Sekarang dia melakukan penguatan nilai yuan dan ini berdampak positif bagi daya saing produk kita, karena artinya harga produk Indonesia akan lebih murah di China," kata Hatta.

Bank Indonesia kemarin juga menyampaikan bahwa dengan perubahan kebijakan ekonomi China yang mulai beralih dari pertumbuhan yang mengandalkan ekspor menjadi konsumsi domestik, maka tendensi penguatan yuan akan terjadi.

Pembahasan soal yuan ini akan dibicarakan dalam pertemuan anggota kelompok G20 di Toronto pada 26-27 Juni 2010.

Starbucks Indonesia menyerahkan ribuan buku untuk anak-anak.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ribuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024