Investasi di Luar Jawa Dominan, Bukti Pemerintah Konsisten Bangun Indonesia-sentris

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi kuartal I 2023 mencapai Rp 328,9 triliun. Pertumbuhan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih tinggi dari yang berada di Pulau Jawa selama 11 kuartal berturut-turut.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi, secara spasial sebaran realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada kuartal I 2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 172,9 triliun atau 52,6% dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3% dari periode yang sama di tahun 2022.

Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia

Photo :
  • YouTube Setpres
Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengapresiasi kinerja pemerintah melalui kementerian investasi yang terus konsisten membangun infrastruktur di luar Jawa. 

Menurutnya, capaian realisasi investasi di luar Jawa yang terus tumbuh merupakan bukti konsistensi pemerintah dalam membangun konsep Indonesia-sentris. 

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

“Mulai bergesernya investasi ke luar Jawa adalah sesuatu yang positif yang harus disyukuri, di apresiasi. Ini adalah buah dari konsistensi pemerintah membangun infrastruktur di luar Jawa,” ujar Piter, Selasa 2 Mei 2023

Dikatakan Piter, untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di luar Pulau Jawa membutuhkan waktu yang cukup panjang, oleh sebab itu, Piter berharap calon pengganti Presiden Jokowi mampu menjaga kesinambungan dan melanjutkan kebijakan serta program yang sudah ada. 

“Diharapkan pergantian rezim tidak akan mengubah kebijakan pemerintah untuk tetap membangun dan melengkapi infrastruktur di luar Jawa,” ucapnya.

Menurut Piter, ia optimis realisasi investasi yang akan datang ke Indonesia pada kuartal-kuartal berikutnya mengalami tren positif. Sebab, Indonesia saat ini memiliki prospek ekonomi yang cerah jika dibandingkan dengan negara lainnya secara global.

“Tren investasi diperkirakan berlanjut pada bulan-bulan mendatang. Pertimbangannya, Indonesia memiliki prospek ekonomi yang cukup baik bila dibandingkan banyak negara di dunia,” urainya.

Lanjut Piter, salah satu syarat investasi tetap tumbuh di tanah air yakni melalui sikap konsistensi pemerintah yang ramah terhadap investasi. Meskipun pucuk kepemimpinan berganti, namun diharapkan kebijakan ekonomi yang baik supaya diteruskan.

“Kebijakan pemerintah sudah cukup baik dan kondusif untuk investor. Yang diperlukan adalah jaminan bahwa arah kebijakan ke depan akan tetap sama, tidak berganti oleh pergantian rezim. Siapa pun pemenang pilpres, kebijakan ekonomi akan terus berkelanjutan,” tutur Piter.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan tren sebaran realisasi investasi antara Jawa dan luar Jawa semakin dominan dalam 11 triwulan terakhir.

Dikatakan Bahlil, investasi dari Indonesia sejak merdeka sampai kuartal III 2020, di Jawa lebih banyak daripada luar Jawa dan terus meningkat. 

"Artinya tidak lagi ada kecemburuan investasi antara Jawa dan luar Jawa. Sudah 11 triwulan berturut-turut, dua tahun lebih realisasi Jawa dan luar Jawa sudah berimbang sekali,” kata Bahlil

Ilustrasi proyek pembangunan.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, dari total realisasi investasi pada triwulan I 2023 sebesar Rp328,9 triliun, sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan I 2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.

Sementara itu, realisasi investasi di Jawa pada periode tersebut tercatat Rp156,0 triliun atau mencapai 47,4 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka tersebut juga tercatat tumbuh 16,7 persen secara tahunan (yoy).

Bahlil memprediksi ke depan investor akan banyak memilih berinvestasi di luar Jawa. Hal itu lantaran sejumlah faktor diantaranya biaya tenaga kerja yang jauh lebih murah, infrastruktur yang semakin baik begitu pula arus logistiknya serta bahan baku yang melimpah di luar Jawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya