Incar Wisman dari Asia Tengah, Garuda Indonesia Buka Rute Interline ke Kazakhstan

Garuda Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

VIVA Bisnis – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menjalin kerja sama komersial dengan maskapai penerbangan asal Kazakhstan, Air Astana. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, hal ini merupakan upaya Garuda memperluas jaringan penerbangan dari dan menuju Kazakhstan, dengan memperkenalkan layanan penerbangan interline.

Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang pada Puncak Arus Mudik 2024

Nantinya, layanan interline itu akan dapat menghubungkan para pengguna jasa kedua maskapai, untuk melakukan penerbangan antarnegara melalui rute penerbangan Bali-Seoul-Almaty (Kazakhstan) mulai 15 Mei 2023.

"Ini menjadi salah satu dukungan Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan hubungan bilateral Indonesia dan Kazakhstan, yang dikenal sebagai negara dengan postur ekonomi terbesar di Asia Tengah," kata Irfan dalam keterangannya, Senin, 15 Mei 2023.

Damri Berangkatkan Hampir 2 Ribu Peserta Mudik Gratis bersama BUMN, Cek Rute-rutenya

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Photo :
  • Dok. Garuda Indonesia

Dia menambahkan, hal tersebut turut sejalan dengan tren pertumbuhan volume perdagangan bilateral RI-Kazakhstan, yang menunjukkan peningkatan signifikan hingga lebih dari 83 persen selama tahun 2022. Irfan berharap hal ini juga dapat memperkuat outlook pariwisata Indonesia, dengan menghadirkan layanan penerbangan bagi wisatawan mancanegara asal Asia Tengah, khususnya menuju Bali yang menjadi salah satu episentrum pariwisata nasional.

Garuda Indonesia Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Tiket di Mudik Lebaran 2024

"Hal ini tentunya menjadi peluang tersendiri bagi kontribusi kunjungan wisman dari Kazakhstan yang saat ini dapat melakukan penerbangan ke Indonesia dengan prosedur visa on arrival," ujarnya.

Layanan penerbangan interline melalui rute Bali-Seoul-Amalty ini menjadi layanan penerbangan dengan pilihan connecting flight paling kompetitif, dimana waktu transit antara penerbangan dapat dilakukan dalam waktu sekitar 2 jam. Prosedur transit juga semakin 'seamless', karena pengguna jasa tidak perlu menyediakan visa transit di Bandara Incheon, Korea Selatan, dan langsung dapat melanjutkan connecting flight melalui prosedur transit dari Terminal 2 menuju Terminal 1.

Irfan melanjutkan, adanya inisiatif perluasan jaringan penerbangan dari dan menuju Kazakhstan melalui rute interline ini, diharapkan dapat membawa nilai tambah layanan bagi penumpang Garuda Indonesia baik dari segi kenyamanan dan kemudahan untuk menuju Kazakhstan.

Para pengguna jasa dari Kazakhstan yang akan menuju Bali nantinya akan dilayani dengan Air Astana (KC909), yang akan diberangkatkan dari bandara internasional Almaty pada pukul 01.10 LT dan dijadwalkan akan tiba di bandara internasional Incheon, Korea Selatan, pada pukul 09.45 LT. Kemudian, akan melanjutkan perjalanan kembali dengan Garuda Indonesia (GA871), yang akan diberangkatkan dari bandara internasional Incheon pada pukul 11.25 LT dan akan tiba di bandara internasional Ngurah Rai pada pukul 17.20 WITA.

Sementara itu para pengguna jasa dari Indonesia yang akan menuju Khazakhstan akan dilayani dari Bali yang akan dilayani dengan GA870 yang akan diberangkatkan dari bandara internasional Ngurah Rai pada pukul 01.05 WITA dan akan tiba di bandara internasional Incheon pada pukul 09.15 LT untuk melanjutkan perjalanan dengan Air Astana (GA 910) pada pukul 11.25 LT dan akan tiba di bandara interansional Almaty pada pukul 15.15 LT.

"Ke depannya kerja sama dengan berbagai airline partner ini akan terus kami optimalkan, tidak hanya untuk memberikan berbagai added value khususnya bagi para pengguna jasa Garuda Indonesia. Namun juga untuk menghadirkan konektivitas penerbangan, untuk menuju ke berbagai destinasi unggulan nasional bagi wisatawan mancanegara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya