Cuan Bakal Mengalir Deras, Desa Wisata Harus Perhatikan Hal Ini

Kawasan Candi Borobudur.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Barekraf menegaskan, memberikan layanan prima bisa menjadi salah satu yang efektif guna meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia. Sehingga pada akhirnya bisa mendongkrak ekonomi setempat

MK Tolak Gugatan Sengketa Pemilu 2024, Manko Airlangga: Pilpres Sudah Selesai

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham mengatakan, kini tantangan pelaku wisata tidak hanya untuk meningkatkan kuantitas kunjungan, tapi juga kualitas kunjungannya.

"Penting sekali untuk warga di sekitar Desa Wisata untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi di daerahnya. Tidak hanya berhenti sampai dis itu, pelaku wisata juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas kunjungan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama kunjungan," katanya saat membuka acara Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, di Jawa tengah, dikutip dari keterangannya, Selasa, 23 Mei 2023.

RI Sudah Impor 567,22 Ribu Ton Beras Maret 2024, Naik 921,51 Persen

Martini mengatakan cara meningkatkan kualitas pariwisata yang dapat dilakukan para pelaku wisata adalah dengan memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai Sapta Pesona  yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.

Sebuah mobil listrik menurunkan wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Photo :
  • ANTARA/Heru Suyitno
IHSG Dibayangi Tekanan Jelang Rilis Neraca Dagang, Cek Saham-saham Pilihan

"Memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety dan Environmental Sustainability)," kata dia saat menyapa sekitar 800 warga desa wisata peserta.

Senada dengan itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya, mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata sebagai pelaksana kegiatan, Glori Hastanto menyebutkan dengan mengembangkan wisata warga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi.

"Jika kita bisa memaksimalkan potensi desa dan membuat turis mau datang maka nantinya kita bisa mendapatkan uang. Orang yang datang berwisata akan memberikan dampak positif bagi warga dari sisi ekonomi," kata dia.

Kawasan Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) memiliki banyak desa wisata penyangga. Potensi pariwisata yang dapat dikembangkan mulai dari wisata alam, agrowisata, atraksi budaya dan pengembangan berbagai produk ekonomi kreatif berupa kerajinan, cindera mata hingga kuliner lokal.

Dalam kesempatan itu, Slamet Achmad Husein, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Magelang mengajak peserta untuk turut membangun kembali berbagai potensi yang ada setelah tertidur selama pandemi.

Petugas Balai Konservasi Borobudur mengecek abu Merapi di Candi Borobudur.

Photo :
  • ANTARA/Heru Suyitno

"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah merancang program sosialisasi, pendampingan, dan mendatangkan narasumber untuk membantu kita. Karenanya mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," katanya.

Sebelumnya, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan saat ini sektor pariwisata harus bergerak cepat kembali setelah pandemi. Karenanya untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata, Sandiaga mendorong berbagai program salah satunya Program Kampanye Sadar Wisata 5.0.

Dengan program berkelanjutan ini diharapkan warga di desa wisata yang menjadi penyangga destinasi prioritas pariwisata yang ada mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang dimiliki untuk menarik kunjungan wisatawan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya