Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Indonesia Lebih Besar dari Arab Saudi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, ekonomi Indonesia menjadi yang terbesar di antara negara-negara muslim lainnya. Hal itu ditunjukkan dengan ukuran Produk Domestik Bruto (PDB) RI sebesar US$1.003 miliar, atau lebih besar dibandingkan Arab Saudi.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia juga baru-baru ini berhasil menaikkan share atau kepemilikan sahamnya di Islamic Development Bank (IsDB). Saat ini, kepemilikan saham Indonesia ada di posisi ketiga dari sebelumnya di peringkat 12.

"Ini adalah penugasan khusus dari presiden dan wakil presiden, karena Indonesia sebagai ekonomi terbesar di dalam IsDB. Size PDB kita terbesar sekitar US$1.003 miliar, itu jauh lebih besar dari Saudi yang merupakan dua tertinggi di sekitar US$823 miliar," kata Sri Mulyani dalam Islamic Development Bank, Jumat, 23 Mei 2023.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bendahara negara ini menuturkan, besarnya PDB RI tersebut sejalan dengan peran Indonesia di dunia internasional.

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

"Apabila Indonesia terus makin berperan di dalam dunia internasional, maka kita harus membuat perekonomian kita kuat," ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan itu juga, Presiden IsDB Muhammad Sulaiman Al Jasser menyampaikan bahwa Indonesia merupakan anggota terpenting, terbesar, dan mempunyai prestasi yang baik.

"Bahkan beliau menyampaikan negara-negara islam lain diharapkan mampu mengikuti kinerja dan prestasi Indonesia. Ini adalah sebuah pengakuan secara verbal, terbuka dari presiden IsDB," jelasnya.

Sri Mulyani melanjutkan, dengan pengakuan tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi para profesional ekonomi syariah Indonesia.

"Saya berharap ini merupakan sesuatu batu loncatan bagi para profesional ekonomi syariah Indonesia untuk bisa berprofesi, dan mengukir karirnya di lembaga internasional seperti IsDB. Jangan jadi jago kandang dalam hal ini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya