Kendaraan Listrik Masih Sepi Peminat, ESDM Sebut Penetrasinya Meningkat
- Istimewa
VIVA Bisnis – Dalam upaya meningkatkan jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia, Pemerintah telah memberikan sejumlah stimulus. Seperti misalnya subsidi untuk setiap pembelian kendaraan listrik, serta PPN yang hanya 1 persen dari sebelumnya 11 persen.
Namun, penjualan kendaraan listrik di Tanah Air disebut-sebut masih sepi peminat. Bahkan, PT Surveyor Indonesia (Persero) mencatat, baru 114 calon konsumen yang disetujui untuk membeli motor listrik melalui program subsidi pemerintah Rp7 juta per unit, dan dua di antaranya sedang menunggu STNK.
Meski demikian, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Harris memastikan, sampai saat ini penetrasi kendaraan listrik di Indonesia baik roda empat maupun roda dua sudah sangat meningkat.
Direktur
- 1486203
Bahkan, jumlahnya tercatat sudah mencapai sekitar 10.000 unit, dari total 10 juta unit yang saat ini ada di seluruh dunia.
"Dalam 2 tahun terakhir, ini penetrasi (kendaraan listrik) di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai sekitar 10.000 unit," kata Harris di kawasan SCBD, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.
Dia menjelaskan, capaian positif itu merupakan setengah dari penetrasi kendaraan listrik di Thailand yang sudah mencapai 20.000 unit, dan India yang penetrasinya sudah lebih dari 40.000 unit.
Kendaraan
- 1459742
Karenanya, Harris pun melihat bahwa upaya untuk mengubah dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil menjadi kendaraan berbasis baterai atau listrik, sudah semakin mendapatkan tempat yang baik di masyarakat.
Terlebih, lanjut Harris, ketika saat ini kita melihat di jalan-jalan Jakarta, kita hampir selalu bisa menjumpai para pengguna kendaraan listrik di jalanan baik itu berupa mobil atau motor listrik.
"Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita melakukan percepatan. Apalagi, dengan adanya Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) yang sekarang ini kita luncurkan, semoga bisa membantu percepatan migrasi dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil menjadi kendaraan berbasis listrik," ujarnya.