Sri Mulyani Ungkap Syok yang Bakal Dihadapi Dunia Setelah Pandemi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan syok atau potensi yang mampu memengaruhi fundamental dan struktur ekonomi dunia ke depan. Beberapa syok itu adalah geopolitik, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI), hingga perubahan iklim.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

Bendahara negara ini mengatakan, dunia tidak hanya dihadapkan pada syok dalam bentuk pandemi. Sebab, dari adanya pandemi COVID-19 dalam beberapa tahun belakangan telah mempengaruhi perekonomian global dan domestik.

"Saat ini dunia dihadapkan dalam syok atau potensi yang mampu mempengaruhi secara fundamental dan struktural seluruh perekonomian dunia," kata Sri Mulyani Indrawati dalam Green Economy Forum 2023 pada Selasa, 6 Juni 2023.

Prabowo Buka Suara soal Calon Menteri Keuangan di Kabinetnya

Sri

Photo :
  • 1477891

Sri Mulyani menjelaskan, untuk syok yang pertama yakni geopolitik. Karena dari adanya kompetisi antar kekuatan-kekuatan beberapa negara telah menimbulkan berbagai ancaman.

ADB Proyeksikan Ekonomi Kawasan Asia-Pasifik Tumbuh 4,9 persen pada 2024

"Ancaman decoupling, menimbulkan persaingan di bidang ekonomi, selain persaingan di bidang militer dan politik. Tentu ini sangat mempengaruhi kinerja dari perekonomian dunia termasuk negara-negara emerging seperti Indonesia termasuk developing country," jelasnya.

Dia menuturkan, potensi lainnya yang mempengaruhi kegiatan ekonomi dunia yakni perkembangan ekonomi digital yakni AI.

"Artificial intelligence mampu mempengaruhi tidak hanya ekonomi, namun bahkan kepada praktek kemanusiaan dan hubungan antar manusia. Ini adalah suatu hal yang fundamental dan harus kita lihat, kita pelajari dan tentu sebagai suatu bangsa dan negara serta perekonomian harus terus mempersiapkan strategi," jelasnya.

Kemudian yang ketiga, jelas Sri Mulyani, syok yang berasal dari climate change atau perubahan iklim. "Berbagai syok yang bertubi-tubi ini tentu akan mempengaruhi berbagai kinerja perekonomian dunia," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya