Pemerintah dan DPR Sepakat Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah di 2024

Sri Mulyani Rapat Kerja Dengan Komisi XI DPR RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Pemerintah menyepakati asumsi makro ekonomi dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024. Dalam hal ini, Pemerintah dan DPR merevisi batas bawah pertumbuhan ekonomi RI pada 2024 dan menurunkan batas atas proyeksi nilai tukar rupiah.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Untuk pertumbuhan ekonomi direvisi menjadi 5,1 persen hingga 5,7 persen, dari sebelumnya di angka 5,3 persen hingga 5,7 persen. Sedangkan nilai tukar rupiah menjadi Rp 14.700 hingga Rp 15.200 per dolar AS, dari Rp 14.700 hingga Rp 15.300 per dolar AS.

"Angka pertumbuhan bagian bawahnya diturunkan saya rasa itu sesuai dengan asesmen pemerintah, BI, Bappenas, Kemenkeu yang melihat risiko dari global mungkin akan meningkat asesmen terakhir. Dan ini akan kita coba padukan dengan laporan semester untuk 2023, untuk memberikan akurasi proyeksi 2023 dan kemudian sebagai pijakan dari 2024," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI Kamis, 8 Juni 2023.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Pekerja

Photo :
  • 597599

Menurut bendahara negara ini, dari penurunan range pertumbuhan ekonomi itu menunjukkan bahwa risiko yang ada saat ini meningkat.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Dan memang dari asesmen beberapa lembaga global menggambarkan bahwa perekonomian melemah di semester II dan berlanjut di 2024. Itu yang kita lihat, baik untuk membuat batas bawahnya agar diturunkan dari 5,3 persen ke 5,1 persen," jelasnya.

Sedangkan, untuk batas atas pertumbuhan ekonomi masih akan dikaji kembali oleh Pemerintah. Dalam hal ini masih mempertimbangkan kondisi saat ini.

"Mungkin pertanyaannya apakah batas atasnya akan 5,7 persen bisa diturunkan? Tentu itu sesuai yang perlu untuk kita lihat konsistensinya," ujarnya.

Sementara itu, untuk inflasi Pemerintah dan DPR sepakat di angka dalam range 1,5 persen hingga 3,5 persen. Sedangkan nilai tukar rupiah mengalami penurunan proyeksi.

"Inflasi saya sepakat, untuk nilai tukar dari BI rangenya lebih ketat lebih rendah, batas bawahnya lebih rendah, batas atasnya juga diturunkan. Jadi artinya lebih menguat rupiahnya," kata dia.

Berikut daftar asumsi makro KEM-PPKF 2024:

1. Pertumbuhan ekonomi 5,1-5,7
2. Inflasi 1,5-3,5%
3. Nilai tukar rupiah Rp 14.700-Rp 15.200
4. Yield SBN 10 Tahun 6,49-6,91%
5. Tingkat Pengangguran Terbuka 5-5,7%
6. Kemiskinan 6,5-7,5%
7. Gini Rasio 0,374-0,377
8. Indeks Pembangunan Manusia 73,99-74,02.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya