Jadi Kawasan Penyangga DPSP, Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Lombok Diminta Lakukan Ini

Ilustrasi/Wisata Lombok.
Sumber :
  • U-Report

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengingatkan, peningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang salah satunya ditopang dengan penyelenggaraan banyak ajang (event), tetap harus selaras dengan penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM).

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Apalagi Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenparekraf Florida Pardosi, Lombok merupakan salah satu daerah wisata yang juga menjadi penyangga salah satu kawasan dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

"Jadi, masyarakat bisa berbuat sekaligus mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata," kata Florida Pardosi dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, NTB, dikutip dari keterangannya, Kamis, 8 Juni 2023.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Menurutnya, sebagai lokasi dari salah satu DPSP, perhatian Pemerintah terhadap Mandalika dan NTB pada umumnya sangat besar. Mulai dari peningkatan infrastruktur hingga penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun global. Beberapa di antaranya adalah MotoGP, MXGP, WSBK, dan lainnya. Semua program tersebut memberikan dampak turunan (multiplier effect) yang besar bagi masyarakat.

Pesona

Photo :
  • 645367
Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

MotoGP, misalnya, memberikan dampak luar biasa terhadap sektor kuliner, transportasi, penginapan, hingga produk UMKM, dan lainnya. Berdasarkan data, MotoGP Mandalika pada tahun lalu memberikan nilai tambah ekonomi bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

Tingkat kepuasan pengunjung atas penyelenggaraan MotoGP dengan berbagai rangkaiannya dicatat Kemenparekraf/Baparekraf telah mencapai 88 persen. Para pengunjung pun menyatakan akan kembali pada kegiatan berikutnya yang direncanakan akhir tahun ini.

“Lombok harus bisa menjadi tuan rumah yang baik supaya wisatawan yang datang merasa puas, memiliki pengalaman yang luar biasa karena Lombok memiliki paket komplet,” tegasnya.

Florida menegaskan bahwa Lombok memiliki laut, pegunungan, petualangan, budaya, hingga sports tourism. Apa yang dimiliki oleh Lombok ini memang luar biasa sehingga harus dijaga, termasuk pelestariannya, agar bisa memberikan manfaat untuk seluruh pihak.

Selain itu juga pengelolaan homestay, perencanaan bisnis, serta manajemen konflik yang menyesuaikan dengan kebutuhan desa wisata masing-masing.

Oleh sebab itu, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 juga menghadirkan narasumber dari akademikus serta praktisi di mana mereka akan memberikan deretan informasi terkait pentingnya pariwisata. Mulai dari nilai-nilai sapta pesona, pelayanan prima, serta standardisasi cleanliness, health, safety, serta enviromental sustainability (CHSE).

"Berbagai modul ini kami harap dapat dipelajari dengan baik. Kita berbuat sekarang dari kita untuk kita dan oleh kita agar desa wisata bisa mandiri, bisa memberdayakan dirinya untuk melakukan penyelenggaraan pariwisata sehingga ekosistem yang berada di desa wisata bisa berjalan dengan baik," ujar Florida.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar Taufik tentu saja menyambut baik dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam penguatan sumber daya manusia khususnya di desa wisata. Desa wisata saat ini menjadi salah satu unggulan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Fajar mengatakan dengan program desa wisata, tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat. Terutama di tiga desa yang berhasil meraih penghargaan ADWI, seperti Desa Buwun Sejati, ekonomi masyarakat terjadi peningkatan.

"Ini tanggung jawab kita bersama. Kalau kita ingin hidup lebih sejahtera, ingin banyak wisatawan datang ke sini, seluruh masyarakat yang ada di Desa Buwun Sejati harus memahami dan sadar tentang bagaimana kita menjaga tamu-tamu atau wisatawan yang datang ke desa," tutur Fajar.

Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham mengatakan, tantangan pariwisata yang saat ini harus diwujudkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tidak hanya peningkatan kunjungan wisatawan tapi juga kualitas kunjungan.

“Karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerahnya,” tambahnya.

Seperti diketahui, target kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai angka 8,5 juta dan pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 1,4 miliar. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar US$2,07 milia pada batas bawah dan US$5,95 miliar pada batas atas.

Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.

Ilustrasi

Photo :
  • 549283

Target kinerja yang meningkat dua kali lipat itu diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.

Seperti pesan Menparekraf, bahwa peran dari keberadaan SDM tentu sangat vital. Dengan semangat adaptasi, inovasi, dan kolaborasi, Kemenparekraf akan terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan re-skilling, up-skilling dan new-sklling. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya