- daylife.com
VIVAnews - Hasil kesepakatan pertemuan negara-negara anggota G20 sepakat untuk terus melanjutkan upaya pemulihan krisis global. Pemulihan ini diharapkan bisa menciptakan pertumbuhan yang berkualitas, dicirikan dengan sistem finansial yang kuat, berkelanjutan dan seimbang.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, salah satu kontribusi nyata adalah semua negara G20 sepakat menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan tambahan mencapai 52 juta lapangan kerja.
"Di situ didiskusikan dan dipuji, beberapa negara yang sudah mengumumkan inisiatif mereka sebelum pertemuan di Toronto, Kanada, kemarin," kata Agus dalam konferensi pers gabungan, antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, di Jakarta, Rabu 30 Juni 2010.
Dalam kesepakatan itu apa yang dibicarakan adalah bagaimana mengatasi defisit-defisit anggaran yang besar juga termasuk nominal utang masing-maisng negara.
Tak hanya itu negara juga melihat komitmen negara-negara Eropa yang melakukan stress test terhadap sistem keuangan negara di sana. Indonesia, ujar dia, termasuk negara yang menunggu hasil itu.
Karena ditakutkan dengan tingginya tingkat defisit dan utang di negara-negara Eropa, maka ada juga ketidakpercayaan antar bank satu sama lainnya. Sehingga ini tentu saja membuat pembiayaan antar bank tertahan dan bisa menjadi mahal yang bisa saja berefek ke negara lain terutama negara berkembang seperti Indonesia.
"Komitmen assesment ini dilakukan oleh pihak independen dan hasilnya nanti dipublikasikan, itu akan baik sekali," kata dia.
Agus mengatakan bagaimana ketika krisis global 2008 dimulai, pertemuan G20 dalam membahas pemulihan ini terus berlangsung.
Hasil assesment bahwa penyehatan terus berlaku diseluruh dunia. Pemulihan ini diperkirakan akan membawa maanfat ke seluruh dunia antara lain berupa peningkatan Produk Domestik Bruto meningkat sampai US$4 triliun.
Bahkan, tak hanya 52 juta lapangan kerja yang akan terbentuk, tetapi lebih dari 92 juta penduduk miskin akan keluar dari angka kemiskinan.