- Arif Kurniawan | Surabaya Post
VIVAnews - Minat masyarakat untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap tahun masih terus tumbuh. Namun minat para lulusan perguruan tinggi itu sekarang lebih dikarenakan dorongan dari orang tua.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Mulia Nasution disela Tes Potensi Akademik Calon PNS Kementerian Keuangan Tahun 2010 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 10 Juli 2010.
Menurut Mulia, indikasinya setidaknya terlihat dari banyaknya orang tua yang mengantarkan anaknya untuk mengikuti tes hari ini.
"Sekarang berbeda, keinginan masuk PNS sepertinya dari orang tua. Itu terlihat dari orang tua mereka yang mengantar," kata Mulia.
Dari pemantauan VIVAnews.com, hampir seluruh pintu gerbang masuk ke Stadion Bung Karno dipenuhi oleh deretan mobil. Kepadatan ditambah lagi dengan ratusan motor yang parkir di area stadion.
Menurut Mulia, tes akademik kali ini diikuti sekitar 58.268 peserta di seluruh Indonesia. Sementara jumlah pelamar CPNS Kementerian Keuangan tahun ini ditaksir mencapai 100 ribu orang atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 80 ribu orang. "Nantinya yang diterima hanya 1.785 orang," katanya.
Tes tahap pertama ini akan dilaksanakan di 15 lokasi dengan jumlah terbanyak di Jakarta yaitu sebanyak 22.772 orang. Selain di Gelora Bung Karno, tes di Jakarta juga dilaksanakan di enam lokasi lain, diantaranya di STAN, Budi Luhur, Muhammadiyah Cirendeu, Univeristas Nasional, dan Univeristas Ahmad Dahlan.
Sedangkan untuk tes di daerah di laksanakan di Yogyakarta sebanyak 12 ribu, Surabaya 5.722 orang, Makassar 2.819 orang, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Kupang, Jayapura, Banda Aceh 884 orang, Medan 4.035, Palembang 3.075, Padang 2.616 orang.
Rencananya proses seleksi CPNS Kementerian Keuangan tahun ini akan rampung pada akhir November mendatang. (kd)
Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi
Merespons pernyataan Pendeta Gilbert, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Fahrur Rozi menilai pemuka agama Kristen itu tidak bermaksud menistakan ajaran Islam.
