Rupiah Melemah, Inflasi RI Jadi Pemicu?

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 3 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 41 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.571 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.530 per dolar AS.

Jadwal Operasional Bank Indonesia saat Libur Nataru

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.526 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah pada hari ini. Dia mengatakan, inflasi September 2023 tercatat sebesar 0,19 persen.

20 Negara Selain ASEAN Diusulkan Sandiaga Bebas Visa Kunjungan

Petugas bank tunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

"Terjadi peningkatan IHK dari 115,22 menjadi 115,44. Setelah pada bulan Agustus 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 3 Oktober 2023. 

Apindo Serahkan Data ke Pemerintah Soal Dampak Boikot Produk Pro Israel

Ibrahim menuturkan, komoditas penyumbang inflasi paling besar adalah inflasi beras. Kenaikan harga beras menyumbang inflasi sebesar 0,18 persen, disusul dengan komoditas bensin dengan andil sebesar 0,06 persen terhadap inflasi.

Selain itu, dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) edisi Oktober 2023, Ibrahim mengatakan bahwa Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik ke level 5 persen sepanjang 2023. 

Rupiah Melemah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

"Ramalan tersebut naik tipis dari proyeksi per April 2023 di mana World Bank memprediksi ekonomi RI hanya tumbuh 4,9 persen," jelasnya. 

Ibrahim melanjutkan, pada 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap di level 4,9 persen. Dalam hal ini proyeksi tersebut masih sama dengan outlook yang dikeluarkan Bank Dunia sebelumnya.  

"Mata uang rupiah fluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 15.520-Rp 15.600," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya