Warga Pantai Cermin Kanan Sumut Didorong Jadi Pebisnis Anyaman

Warga Pantai Cermin Kanan Sumut Didorong Jadi Pebisnis Anyaman
Sumber :
  • Istimewa/VIVA

Serdang Bedagai - Menjadi seorang pebisnis bukanlah hal yang mudah. Selain memerlukan modal yang cukup, juga dibutuhkan kesabaran yang besar untuk mencapai hasil yang memuaskan. Namun, di Pantai Cermin Kanan, Sumatera Utara(Sumut), masyarakat telah mengubah pola hidup mereka menjadi pebisnis dengan membuat berbagai kerajinan anyaman yang bernilai luar biasa.

40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Eva Harlia, seorang penduduk Desa Pantai Cermin Kanan, Dusun 3, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Sedang Berdagai, Sumatera Utara, telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat melalui kerajinan tangan anyaman. Dia dengan tekun memberikan dorongan dan ide nyata kepada masyarakat demi meningkatkan pendapatan mereka.

Warga Pantai Cermin Kanan Sumut sedang memilih bahan kerajinan anyaman

Photo :
  • Istimewa/VIVA
Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

“Jadi kita coba membuat aneka produk turunan selain lembaran tikar yang bisa lebih bernilai ekonomis dan harga jual yang kita tawarkan juga bisa membantu perekonomian untuk para pengrajin ini," ujarnya, Selasa, 24 Oktober 2023.

Eva menambahkan, produk-produk tersebut, seperti tas, dompet, boks, dan souvenir, dibuat dengan menggunakan bahan dasar anyaman pandan. Semua usaha ini dilakukan di bawah naungan Kampung Berseri Astra (KBA), dan produk-produk mereka telah berhasil terjual dengan harga bervariasi, mulai dari 5 ribu hingga 3 juta rupiah tergantung pada ukuran produk.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Eva juga menyadari bahwa memperkenalkan ide ini kepada masyarakat bukanlah tugas yang mudah. Masyarakat sebelumnya terbiasa bekerja sebagai pengisi waktu luang mereka, tanpa memikirkan bagaimana pekerjaan tersebut bisa menghasilkan uang. Inisiatif awal mereka adalah memberikan masyarakat kesempatan untuk membuat produk-produk ini sendiri, tetapi banyak yang cenderung malas untuk belajar hal baru. Sebagai hasilnya, banyak ibu rumah tangga yang kurang tertarik.

Namun, Eva tidak menyerah. Dia mencoba trik tertentu dengan membeli lembaran tikar dari ibu-ibu rumah tangga, mengolahnya kembali, dan meningkatkan harganya. Hasil perubahan ini membuat masyarakat terkesan dan akhirnya mau belajar.

Eva mencoba mengubah pola hidup masyarakat dengan menyosialisasikan kerajinan tangan yang sesuai dengan budaya Pantai Cermin Kanan. Motif khas yang digunakan mencerminkan budaya suku Melayu dengan warna-warna cerah yang menciptakan keunikan dan keindahan.

Warga Pantai Cermin Kanan Sumut Didorong Jadi Pebisnis Anyaman

Photo :
  • Istimewa/VIVA

Masyarakat Pantai Cermin Kanan tinggal dekat laut, sehingga produk kerajinan tangan yang mereka buat dapat dijual di depan rumah mereka sendiri. Wisatawan yang datang pun sering membeli produk-produk seperti tikar, tas, sepatu, dan lainnya.

Dengan pesanan dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan luar negeri, pendapatan masyarakat meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, mereka mendapatkan 5 juta rupiah per bulan. Pada tahun 2022, pendapatan per bulan mencapai 15 juta rupiah, dan pada tahun 2023, pendapatan meningkat drastis menjadi 75 juta rupiah per bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya