Sri Mulyani Tanya Anak SMA soal Rencana Pengenaan Cukai Minuman Berpemanis, Setuju?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menanyakan terkait rencana Pemerintah yang akan mengenakan cukai pada Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Hal itu ditanyakannya pada peserta Olimpiade APBN 2023 dari MAN Insan Cendekia Batam, Riau.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sri Mulyani mulanya mengatakan, cukai merupakan salah satu instrumen yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu diantaranya Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok, yang dipakai untuk mengurangi konsumsi dari komoditas yang dianggap tidak baik bagi perekonomian atau kesehatan. 

"Saya mau bertanya kepada Anda, kalau Pemerintah bersama DPR menyampaikan bahwa kita bisa memberlakukan cukai untuk minuman berpemanis. Kalian mungkin suka apakah minuman teh manis atau berbagai macam yang semuanya itu banyak manis-manisnya itu favoritnya anak-anak, enggak tahu Gen Z atau Milenial seperti kalian," kata Sri Mulyani Selasa, 31 Oktober 2023. 

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Ilustrasi bubble drink/bubble tea/minuman manis

Photo :
  • Pixabay/sam651030

"Bagaimana menurut kalian instrumen cukai ini, yang pasti akan mempengaruhi banyak sekali masyarakat terutama Gen Z. Apakah itu merupakan suatu langkah yang tepat atau dia adalah sebuah langkah yang tidak populer namun perlu? Coba jelaskan," sambungnya. 

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Menjawab pertanyaan Sri Mulyani, peserta MAN menyetujui untuk Pemerintah mengenakan cukai MBDK. Sebab menurut mereka, hal itu dapat membahayakan kesehatan yang memicu obesitas. 

"Karena minuman berpemanis dapat mengakibatkan obesitas yang dapat mengakibatkan pembebanan terhadap belanja negara khususnya di bidang kesehatan. Target cukai Rp 3,08 triliun, kami menyetujui ini merupakan langkah yg tepat dengan pengenaan barang kena cukai ini," ujarnya. 

Merespons hal itu, Sri Mulyani merasa senang bahwa rencana itu didukung. Namun, menurutnya rencana itu menjadi kontroversi bagi masyarakat yang mengonsumsi minuman berpemanis. 

"Saya senang bahwa kalian menyampaikan bahwa cukai adalah instrumen untuk mengendalikan konsumsi, dan pada saat yang sama kalian mengatakan itu adalah instrumen yang tepat untuk minuman berpemanis yang kalian sebutkan bisa memberikan dampak kesehatan. Namun, juga tahu bahwa ini pasti kontroversial terhadap masyarakat yang banyak mengkonsumsi minuman berpemanis," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya