Kemnaker Terjunkan Tim Pasca Ledakan Tungku Smelter di Morowali

Tungku smelter PT ITSS di Morowali, Sulteng yang meledak.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menurunkan, Tim Pengawas Ketenagakerjaan untuk menindaklanjuti ledakan tungku smelter di PT IMIP Morowali, Sulawesi Tengah. Sebab, atas peristiwa ledakan itu telah menyebabkan belasan korban jiwa. 

Menaker Ida Menuturkan Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi

Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kemnaker, Haiyani Rumondang menyampaikan, belasungkawa kepada korban ledakan tungku smelter PT IMIP Morowali. Kemnaker juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.

Kebakaran smelter di Morowali.

Photo :
  • Supriadi Maud/VIVA.
Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

"Saya prihatin terhadap peristiwa yang terjadi di PT IMIP. Saya juga turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya belasan pekerja dan puluhan pekerja lainnya yang mengalami luka-luka," ujar Haiyani dalam keterangannya dikutip Senin, 25 Desember 2023. 

Haiyani memastikan para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka akan mendapatkan manfaat jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Selain itu, Haiyani menyatakan bahwa Kemnaker sejak pagi telah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah dan juga perusahaan terkait.

"Merespons kejadian kecelakaan tersebut, Kadisnaker Provinsi Sulawesi Tengah langsung menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker juga akan turun besok, Senin 25 Desember 2023," ucapnya

Haiyani mengatakan, industri smelter termasuk industri dengan risiko bahaya tinggi, maka wajib menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tinggi.

Kebakaran smelter di Morowali.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Adapun Tim Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah dan Pusat melakukan pengawasan, termasuk memberikan pembinaan penerapan norma ketenagakerjaan khususnya K3. 

"Maka harus benar-benar dipastikan semua keadaan sesuai dengan persyaratan K3, terlebih pada industri smelter yang memiliki risiko bahaya tinggi. Pembinaan terus dilakukan termasuk memastikan prosedur dan personel K3 yang memenuhi standar K3," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya