OIKN Ungkap Brunei Darussalam Minat Investasi di IKN, Segini Nilainya

Presiden Jokowi bersama para menteri kemah di IKN Nusantara
Sumber :
  • Setkab

Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatannya ke Brunei Darussalam membawa oleh-oleh minat investor untuk berinvestasi di IKN, Kalimantan Timur.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, investor negeri jiran itu tertarik untuk berinvestasi pada sektor hunian dengan estimasi investasi mencapai Rp 7 triliun. 

"Berminat investasi untuk hunian dan menyampaikan LOI (Letter of Intent) sebagai tahap pertama dari investasi, estimasi nilai investasinya masih perlu dihitung tapi paling tidak sekitar Rp 4,5 triliun sampai Rp 7 selamat triliun," ujar Agung dalam media briefing, Selasa, 16 Januari 2024.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Agung mengatakan, investor yang berminat itu tergabung dalam konsorsium internasional yang dipimpin adik Sultan Hassanal Bolkiah dari Kesultanan Brunei Darussalam yakni Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah. Konsorsium itu selain dari Brunei Darussalam, juga ada dari Arab Saudi.

PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri

"Adik Sultan Brunei Tuan Putri Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah yang menghadirkan perusahaan, bukan hanya dari Brunei tapi dari Arab Saudi. Dan mereka berpengalaman di Mesir membangun Ibu Kota di Mesir," jelasnya. 

Agung menjelaskan, nilai investasi Rp 7 triliun itu untuk tanah dan sebagainya yang  bergantung dari studi kelayakan hingga tahapan-tahapan yang harus dilalui. 

"Tapi ini menunjukkan minat internasional terus ada, terus hadir, Pak Presiden sangat dihormati di mata negara. Dan Brunei sangat penting karena di Pulau Kalimantan di tempat Nusantara akan berdiri ada tiga negara di sana Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Dan kolaborasi tiga negara ini akan berperan penting mewujudkan ibu kota Nusantara sebagai pusat baru pertumbuhan ekonomi nantinya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya