Ditanya Peluang Jadi Menkeu Lagi, Begini Jawaban Chatib Basri

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani diisukan oleh Ekonom Senior Indef, Faisal Basri sebagai menteri yang paling siap mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Merespons kabar itu, Menteri Keuangan periode 2013-2014 Chatib Basri enggan. Chatib juga tak menjawab pertanyaan wartawan apakah dia siap jika mendapat tawaran kembali menjadi Menteri Keuangan. 

"Ah, saya ngapain jawab pertanyaan yang berandai-andai," ujar Chatib di St. Regis Hotel Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Pun, Chatib enggan merespons soal kabar mundurnya Sri Mulyani sebagai Bendahara Negara. "Tanya Ibu Sri Mulyani," ucapnya. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat bertemu CEO YouTube Neal Mohan di Swiss.

Photo :
  • Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ekonom Senior Indef, Faisal Basri mengajak segenap kalangan untuk membujuk sejumlah menteri agar mundur dari kabinet Jokowi. 

Bujukan ini disuarakannya, karena pemerintahan Jokowi sangat terkesan berpihak kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal bahkan menyebut, sudah ada nama-nama menteri yang sudah siap mundur. Salah satu menteri yang sudah paling siap mundur menurutnya adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

"Ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat," kata Faisal dalam forum Political-Economic Outlook 2024, dikutip Kamis, 18 Januari 2024. 

"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," katanya. 

Faisal mengatakan, dari semua kegagalan pemerintahan Jokowi yang tidak bisa disebutkannya satu persatu, mundurnya sejumlah menteri sebagai sikap kecewa pada kesewenangan pemerintahan Jokowi.

"Itu akan mendelegitimasi Jokowi, dan delegitimasinya itu akan berpengaruh negatif terhadap Prabowo dan Gibran," kata Faisal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya