Harga Beras di 28 Provinsi Masih Mahal, Naik 16 Persen di Grosir dan Eceran

Ilustrasi harga beras.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, kenaikan harga beras di Januari 2024 masih terjadi di 28 Provinsi Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa dan Bali Nusa Tenggara (Nusra). Kenaikan harga beras terjadi di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran.

Neraca Perdagangan RI pada Maret 2024 Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar mengatakan, pada Januari 2023 ini komoditas beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

"Kenaikan harga beras masih terjadi di 28 provinsi, sedangkan harga beras di 10 provinsi lainnya sudah menunjukkan penurunan. Seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali Nusara mengalami kenaikan harga beras," ujar Amalia dalam konferensi pers, Kamis, 1 Februari 2024.

RI Sudah Impor 567,22 Ribu Ton Beras Maret 2024, Naik 921,51 Persen

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti

Photo :
  • BPS

Amalia melanjutkan, secara tahunan atau year on year (yoy) kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi.

Turun 12,76 Persen, BPS Catat Kinerja Impor Maret US$17,96 Miliar Gegara Ini

"Harga beras di tingkat penggilingan pada Januari 2024 naik sebesar 1,62 persen secara mtm, dan naik sebesar 21,78 persen secara yoy," ujarnya.

Lalu untuk tingkat grosir, harga beras pada Januari 2024 naik sebesar 0,97 persen secara month to month (mtm), dan naik sebesar 16,66 persen secara yoy.

Sedangkan harga beras di tingkat eceran pada Januari 2024, tercatat naik sebesar 0,63 persen secara mtm dan naik sebesar 16,24 persen yoy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya