Jumlah Tabungan Kurang dari Rp 100 Juta Bertambah pada Momen Pemilu 2024

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan pada momen Pemilihan Umum (Pemilu) tabungan masyarakat yang kurang dari Rp 100 juta bertambah. Tabungan itu diperkirakan berasal dari kampanye.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

"Mungkin juga tadi dana Pemilu, kampanye sebagian ditabung sama orang-orang yang di bawah terima duit itu, mungkin ya. Tapi yang jelas secara keseluruhan keadaan membaik," kata Purbaya di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

Purbaya mengatakan, berdasarkan data LPS tabungan orang kaya atau simpanan lebih dari Rp 5 miliar pada Februari 2024 tumbuh 6,1 persen. Sedangkan Januari 2024 tumbuh 6,27 persen, dan Desember 2023 hanya di 3,51 persen.

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

Ilustrasi tabungan receh.

Photo :

Menurutnya, dari rendahnya tabungan di Desember ini membuat pihaknya khawatir bahwa perusahaan-perusahaan besar tidak lagi memiliki duit.

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

"Tapi faktanya bahwa kemarin naik lagi ke 6 persen ini level yang normal menurut kami sebelum COVID seperti ini," jelasnya.

Purbaya melanjutkan, untuk masyarakat dengan tabungan di bawah Rp 100 juta pada Februari tumbuh 5,17 persen. Kemudian di Januari 5,39 persen.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Di Juni, September, Desember itu di bawah 4 persen. Jadi kelihatan yang bawah pun sudah ada perbaikan dari sisi pendapatan sehingga mereka menabung lebih lagi," jelasnya.

Purbaya menuturkan, ke depan dengan selesainya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif kondisi ekonomi RI akan lebih kondusif. Sehingga tidak akan ada lagi wait and see.

"Artinya ke depan pertumbuhan kredit, pertumbuhan DPK, ekonomi juga bisa berjalan lebih baik," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya