Keliling Pasar di Jatim, Satgas Pangan Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

Satgas Pangan Keliling Pasar di Jatim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta – Tim Satgas Pangan Mabes Polri bersama Polda Jawa Timur memantau ke Pasar Wonokromo Surabaya, Jawa Timur, guna mengecek harga dan ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting). Pengecekan di pasar-pasar secara nasional dilakukan mengingat sempat beredar terkait harga dan stok bahan kebutuhan pokok yang tinggi.

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

“Kita memantau, melihat harga di pasar saat ini permasalahan-permasalahan yang viral di media sosial. Bahwa ternyata beberapa komoditi seperti beras sudah turun, kemudian kebutuhan bahan pokok lainnya sudah turun,” ujar Kasubsatgas Distribusi Pangan Mabes Polri, Kombes Teddy Suhendyawan Syarif, Sabtu, 23 Maret 2024.

Namun, Teddy mengakui masih ada sejumlah komoditi bahan pangan yang harganya masih bertahan tinggi semisal telur dan daging. Menurutnya, hal ini terjadi karena permintaan dari masyarakat yang tinggi juga jelang Hari Raya Idul Fitri.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Ilustrasi harga pangan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

“Telur masih bertahan, daging ayam masih bertahan. Itu memang wajar saja. Tidak melebihi nasional. Enggak ada temuan kenaikan. Karena ini juga permintaan dari masyarakat yang tinggi, seperti sekarang bulan puasa menjelang Idul Fitri,” katanya 

Harga Pangan Naik Gegara Perang Israel Vs Iran?

Meski begitu, dia mengklaim secara umum pihaknya melihat ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok masih aman, termasuk di wilayah Jawa Timur. Sebab, Satgas Pangan Polri sudah mengecek di pasar tradisional Kabupaten Kediri, Mojokerto, juga Kota Surabaya.

“Kita cek di seluruh Jatim bahwa stok itu semuanya aman. Artinya, stok bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisa diambil kesimpulan bahwa semua harga di Jatim ini normal. Secara nasional itu normal, diukur dengan ukuran nasional itu normal,” kata dia.

Untuk itu, dia bersyukur masing-masing daerah punya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna antisipasi apabila terjadi potensi inflasi yang disebabkan kelangkaan pasokan, distribusi tidak merata, atau harga komoditas pangan melambung tinggi.

"Contohnya beras, SPHP untuk ketersediaan stok atau yang lainnya, harga itu tidak boleh melebihi HET. Beras SPHP Rp10.900 per kg. Kemudian terkait masalah minyak. Minyakita ada di net, di komoditi itu ada TPID," katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya