VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, sejak 2008, Indonesia telah memasuki Reformasi Gelombang Kedua. Reformasi Gelombang Kedua ini akan menempatkan Indonesia bukan lagi macan kandang.
"Reformasi Gelombang Kedua mempunyai aspek ganda, perubahan dan kesinambungan—change and continuity," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.
"Tujuan Reformasi Gelombang Kedua bukan untuk mengubah haluan, namun untuk mempertegas haluan. Bukan untuk memperlambat, namun justru untuk memacu laju pertumbuhan," ujar SBY.
"Dengan landasan yang ada, sudah saatnya Indonesia tidak lagi hanya berjalan, namun justru harus berjalan lebih cepat dan mulai berlari. Dan sudah saatnya kita bukan menjadi macan kandang, namun menjadi negara yang memiliki daya saing yang tinggi di pentas global," kata Presiden.
Untuk itu, SBY menyatakan, Kabinet Indonesia Bersatu II telah mengidentifikasi berbagai sumbatan atas peraturan perundangan. "Kita benahi kerumitan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penggunaan tanah dan tata-ruang. Kita benahi peraturan perundang-undangan di bidang infrastruktur untuk memperbaiki iklim investasi," ujar SBY.
Pemerintah juga merevisi peraturan perundang-undangan yang dianggap menghambat kerja sama pemerintah dan swasta, dalam pembangunan proyek infrastruktur. "Dan, karena demokrasi di manapun sering mengakibatkan sindrom pemikiran jangka-pendek, atau short-term-ism, kita telah berhasil menyusun arah pembangunan dalam 5 hingga 20 tahun ke depan," kata SBY. (umi)
Pengakuan Chandrika Chika ke Ibunya: Gak Tau Vape yang Dihisap Ada Narkobanya
Ibunda Chandrika Chika, Poppy Putry dan suaminya, Jusman, pada Rabu malam 24 April 2024 mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan keduanya untuk mengecek Chika.
