Produsen Indomie: Imbas Serius Bagi Indonesia

Franky Welirang, Direktur Indofood
Sumber :
  • antara/widodo yusuf

VIVAnews - PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengungkapkan pemberitaan media massa yang luas terkait pelarangan Indomie di Taiwan justru berdampak serius bagi Indonesia.

"Dampaknya jauh lebih serius untuk Indonesia. Indofood hanya bagian kecil dari industri," ujar Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur, Franciscus Welirang saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2010.

Dia menekankan akibat pemberitaan meluas, produk-produk makanan Indonesia kini banyak yang diperiksa, bukan hanya di Taiwan tetapi juga merembet ke negara-negara lain.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Bayangkan, kata dia, toko-toko yang menjual makanan Indonesia di luar negeri terpengaruh. Indonesia juga kesulitan untuk mengekspor produk makanan sehingga menyulitkan para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri yang selama ini mengkonsumsi makanan tersebut.

"Kalau Indofood yang diperiksa, kami masih bisa menangani. Tetapi, bagaimana dengan produk-produk ekspor makanan dari pelaku usaha kecil," kata Franky.

Dia mengatakan Indofood hanya pelaku bisnis. Produk yang dibuat juga sudah memenuhi standar keamanan yang berlaku di negeri ini sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain Taiwan, beberapa negara memang melakukan pemeriksaan terhadap produk makanan Indonesia, seperti Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Namun, dari hasil pemeriksaan, Malaysia dan Singapura menyatakan Indofood aman untuk dikonsumsi.

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim

Taiwan melakukan penarikan produk Indomie karena ada kandungan bahan pengawet nipagin pada kecap mi instan. Otoritas Taiwan mengklaim bahan tersebut hanya boleh digunakan untuk produk kosmetik, bukan untuk makanan. (hs)

Bule Amerika yang menganiaya pecalang di Bali ditangkap polisi

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024