- www.daylife.com
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh melambat pada tahun 2011 ini. Otoritas menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 19-21 persen tahun 2011.
"Proyeksi ini dengan mempertimbangkan potensi risiko kenaikan harga komoditas dan potensi tekanan inflasi serta pembiayaan non bank," kata Darmin di Jakarta, Jumat, 21 Januari 2011.
Padahal Desember 2010 lalu, BI menargetkan pertumbuhan pada kisaran 20-23 persen. Tahun 2010, pertumbuhan kredit perbankkan melewati target sebesar 0,8 persen menjadi 22,8 persen. Alokasi terbesar kepada kredit UKM lebih dari 50 persen.
Harga batu bara yang saat ini mencapai US$136,30 per metrik ton berdasarkan harga mingguan di Newcastle dari pekan sebelumnya di level US$129. Adapun harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga mengalami tren naik hingga mencapai US$1.222 per ton.
Selain itu, lambatnya penyaluran kredit tersebut juga terkait dengan kenaikan peringkat investment grade pada utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat.
Perusahaan cenderung memilih pembiayaan lebih murah melalui pasar modal seperti obligasi. Meski suku bunga acuan tahun 2010 bertahan pada 6,5 persen namun suku bunga pinjaman tidak turun merata.
Financial Stability Index Indonesia sebesar 1,75 jauh lebih rendah dibandingkan saat krisis 2007-2008 sebesar 2,43. (umi)