Hatta Lega Bom Serpong Tak Meledak

Hatta Rajasa
Sumber :
  • Abror Rizky/Biro Pers Istana

VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku lega dengan langkah antisipatif aparat keamanan yang bisa mencegah ledakan bom jelang Hari Raya Paskah di Serpong, Tangerang, Kamis, 21 April 2011. Apalagi, temuan bom tersebut sempat membuat pemerintah memberlakukan status siaga 1 untuk keamanan nasional. 

Hatta tidak bisa membayangkan dampak dari ledakan bom tersebut terhadap perekonomian nasional. Terlebih lagi, Indonesia saat ini tengah menunggu peningkatan status sebagai negara tujuan investasi.

"Saya bersyukur bahwa itu tidak terjadi, karena polisi kita sigap untuk mengatasi itu. Saya tidak terbayang kalau itu sampai terjadi," kata Hatta di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin 25 April 2011.

Peristiwa bom yang kerap terjadi beberapa pekan ini, menurut Hatta, akan berdampak tidak baik bagi iklim investasi di Tanah Air. Sebab, iklim investasi sangat erat kaitannya dengan situasi keamanan.

Faktor keamanan ini tentunya menjadi salah satu pertimbangan penting dan menjadi indikator tingkat kepercayaan para investor untuk dapat menanamkan modalnya.

Pemerintah sendiri, dia melanjutkan, masih yakin kondisi keamanan Indonesia masih dalam situasi kondusif, dengan iklim investasi yang terus meningkat. Namun, pemerintah sangat berharap kondisi ini terus dijaga agar tidak terganggu oleh hal-hal yang dapat mengancam keamanan.

Apalagi, di tengah prospek perekonomian Indonesia yang mulai mendapat sorotan investor dan siap menjadi negara berstatus investment grade. "Mari kita jaga kemanan nasional," ajak Hatta.

Ganas, Shin Tae-yong Yakin Timnas Indonesia U-23 Hajar Korea Selatan

Seperti diketahui, aparat keamanan menemukan sembilan paket bom di sepanjang pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Kamis, 21 April 2011. Paket bom dekat dengan lokasi gereja Christ Chatedral tersebut rencananya akan diledakkan pada saat perayaan Jumat Agung dalam rangkaian Paskah sekitar pukul 09.00 WIB.

Kesembilan paket bom tersebut memiliki berat bervariasi dengan kisaran 10-15 kilogram per paket. Rangkaian bom yang menggunakan telepon genggam sebagai penghitung waktu ini merupakan bom berjenis ledakan rendah atau low explosive. (art)

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo
Ketua KPU Kabupaten Tangerang Muhammad Umar

KPU Tangerang Sebut Proses Pendaftaran Pemilukada 2024 Dibuka Mei

KPU Tangerang masih menunggu petunjuk teknis dalam pelaksanaan Pemilukada 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024