VIVAnews - Osama bin Laden tak hanya mengubah bisnis Amerika, namun juga menghabiskan anggaran keamanan Negara Adidaya itu. Selama satu dekade, sejak peristiwa 11 September 2001, pemerintah Amerika menghabiskan ratusan miliar dolar untuk membuat negara itu lebih aman.
Seperti ditulis CNN, setelah serangan itu, agen keamanan yang dibentuk diperluas dengan misi baru. Pemerintah merekrut ribuan karyawan baru untuk analisis intelijen, pembiayaan pelacakan teror, dan dukungan negara bagi aparat keamanan maju pesat.
Dalam sepekan setelah serangan 11 September, anggota parlemen dengan cepat menyetujui dana darurat US$40 miliar untuk mendukung pertahanan nasional dan mengejar teroris internasional.
Di garda depan dari perluasan ini yaitu Departemen Keamanan Dalam Negeri, mempunyai 22 lembaga federal yang tergabung di bawah satu direktur. Misi tunggalnya yaitu menghentikan serangan teroris. Selama satu dekade, departemen ini menghabiskan lebih dari US$424 miliar, yang mempekerjakan 216 ribu orang.
Dalam anggaran pertama, pemerintah George W Bush mengajukan pendanaan US$37,7 miliar untuk badan baru. Namun, pada 2008 pendanaan meningkat menjadi US$50,6 miliar.
Sementara itu, pada pemerintahan Barack Obama, diperkirakan menghabiskan US$71,6 miliar untuk keamanan dalam negeri pada 2012. Sebagai perbandingan, biaya ini lebih besar dibanding produk domestik bruto (PDB) 132 negara termasuk Irak, Kroasia, dan Kuba.
Sejak 2001, anggaran pertahanan AS naik dua kali lipat, atau menjadi hampir US$700 miliar pada 2010. Jumlah itu lebih dari separuh anggaran discretionary atau sekitar 20 persen dari seluruh anggaran.
Pembuat kebijakan di Washington terus membangun birokrasi raksasa yang fokus pada keamanan, perbatasan, isu bom, ekstrimis, dan ancaman dari Al-Qaeda. Sedangkan kongres juga tak malu memberikan semua kebutuhan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Menurut peneliti di Center for a New American Security, Travis Sharp, ia jarang melihat anggota kongres mempertanyakan permintaan pendanaan. "DPR sebagian besar menjadi seperti tukang stempel untuk setiap anggaran yang ada hubungannya dengan keamanan," ujarnya.
Sementara itu, dana triliunan dolar dipompa untuk perang dan keamanan dalam negeri. Namun, hal itu tidak diimbangi dengan kenaikan pajak atau memotong pengeluaran anggaran lain. Utang Amerika saat ini seperti lonceng alarm, dengan nilai lebih dari US$14 triliun. Akibatnya, anggaran keamanan dan militer akan menghadapi pemotongan. (art)
Sumber :
VIVA.co.id
14 April 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis
Nasional
14 Apr 2024
Untung Cahyono telah menyampaikan permohonan maaf atas khutbah Idul Fitri yang menyinggung isu pemilu curang hingga ditinggal jamaah, yang kemudian viral di media sosial.
Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan
Nasional
14 Apr 2024
TNI menganggap OPM bukan lagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) Papua. Kata Bamsoet, aksi teroris OPM harus ditumpas hingga bersih
Enam orang dilaporkan tewas ditikam seorang pria yang melakukan penikaman massal secara brutal di sebuah pusat perbelanjaan Sydney, Australia, Sabu sore
Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba
Nasional
14 Apr 2024
Berikut lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news sepanjang Sabtu, 13 April 2024. Terpopuler soal syarat Iran agar tak jadi menyerang Israel.
Usai beberapa hari mengatakan akan 'segera' membalas serangan, kini Republik Islam Iran secara resmi telah meluncurkan serangannya ke Israel pada Sabtu malam waktu setemp
Selengkapnya
VIVA Networks
Ribuan Surat Tilang Dikirim ke Rumah Pemilik Mobil yang Melanggar Ganjil Genap Mudik
100KPJ
23 jam lalu
Korlantas Polri sudah mengirim ribuan surat tilang ke rumah-rumah pemilik mobil yang melanggar ganjil genap saat arus mudik lebaran. Bahkan belum semua pelanggar mendapat
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
26 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
7 Etika Nikmati Bunga Sakura di Jepang, Agar Tak Seperti Turis Rusak Pohon Sakura
IntipSeleb
14 menit lalu
Bunga Sakura adalah salah satu pohon khas Jepang. Ternyata, ada etika saat menikmati bunga sakura di Jepang. Apa aja itu? Yuk, intip list-nya biar jadi turis yang cerdas.
Fitri Carlina Rayakan Lebaran di Qatar: Jauh Dari Kampung Halaman, Masih Terasa Hangat
JagoDangdut
42 menit lalu
Fitri Carlina menjadi salah satu penyanyi dangdut yang merayakan momen Idul Fitri 1445 H, jauh dari kampung halaman. Sang biduan bersama suaminya merayakannya di Qatar.
Selengkapnya
Isu Terkini