Bank Dunia

Ekonomi Asia Timur-Pasifik Tumbuh Tertinggi

Kota Shanghai
Sumber :
  • Courtesy of Gensler

VIVAnews - Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik masih menjadi yang tertinggi di antara kawasan lain di dunia. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan itu tahun ini sebesar 8,5 persen diperkirakan melambat dibandingkan 2010 sebesar 9,6 persen.

Dalam laporan Global Economics Prospects edisi Juni 2011 yang diperoleh VIVAnews.com, Selasa, 7 Juni 2011 disebutkan pertumbuhan ekonomi regional Asia Timur dan Pasifik memang diperkirakan melambat kendati masih cukup kuat.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah itu pada 2011 diperkirakan mencapai 8,5 persen dan bergerak pada level 8,2 persen pada 2012-2013. Dari laporan Bank Dunia disebutkan, kondisi perekonomian regional Asia Pasifik ini merupakan yang terbaik di belahan regional lain di dunia.

Bank Dunia menilai kawasan Asia Timur dan Pasifik kemungkinan masih akan menghadapi kendala peningkatan produksi domestik dan nilai aset dalam jangka menengah. Kondisi tersebut terlihat dari laju inflasi yang mencapai 5,3 persen pada April 2011.

Kebijakan moneter yang ketat diikuti oleh kebijakan fiskal diprediksi ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang melambat di tengah tingkat suku bunga yang terus naik.

Kawasan lain yang bakal tumbuh cukup tinggi adalah Asia Selatan. Setelah tumbuh 9,3 persen selama 2010, aktivitas di wilayah ini pada kuartal I-2011 --yang sempat melambat--, kemungkinan akan tumbuh 7,5 selama tahun ini.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini merefleksikan kebijakan ekonomi makro yang makin ketat sebagai upaya menahan laju inflasi dan mengurangi defisit fiskal. Kondisi keuangan yang makin ketat diiringi kenaikan harga minyak dan pangan telah berkontribusi pada melemahnya tingkat konsumsi dan pertumbuhan investasi.

Pada 2012-2013, pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Selatan diproyeksikan mencapai 7,9 persen dipicu oleh kegiatan investasi di India, Srilanka, dan Bangladesh. Sementara itu, Pakistan dan Nepal masih akan bergelut dengan persoalan politik.

Berikut ini proyeksi pertumbuhan ekonomi dari wilayah lain berdasarkan laporan Bank Dunia edisi Juni:

Regional Eropa dan Asia Tengah
Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini diperkirakan rebound pada posisi 5,2 persen pada 2010, dari sebelumnya sempat mengalami kontraksi ke level 6,5 persen pada 2009. Pelemahan perekonomian ini karena pertumbuhan kredit yang terbatas, restrukturisasi utang sektor perumahan dan industri.

Faktor-faktor ini pula yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diproyeksikan sebesar 4,7 persen dan 4,5 persen pada 2012-2013.

Kenaikan harga komoditas diperkirakan meningkatkan pendapatan pada negara yang kaya sumber daya alam di wilayah ini. Hal itu berkontribusi pada penguatan permintaan impor dan arus remitansi, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi negara lain terdekat dari segi perdagangan maupun migrasi.

Regional Amerika Latin dan Karibia
Perekonomian di wilayah ini rebound dari kondisi krisis di mana tingkat suku bunga selama 3 dekade terakhir telah meningkat menjadi 6 persen pada 2010. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan bertahan pada level 4,5 persen pada 2011 sebelumnya akhirnya melambat menjadi 4 persen pada 2013.

Perlambatan ekonomi akan sangat terlibat pada negara-negara yang mengalami rebound ekonomi pada masa krisis lalu seperti Argentina dan Brasil yang diikuti dengan kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menahan permintaan domestik.

Sementara itu, untuk wilayah Karibia, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 4,1 persen pada 2011. Kondisi ini merefleksikan pertumbuhan kuat dari Republik Dominika dan upaya rekonstruksi Haiti. Pertumbuhan di wilayah Karibia lain akan didorong oleh sektor pariwisata dan remitansi.

Regional Timur Tengah dan Afrika Utara
Kedua wilayah itu, selama ini telah mendominasi pertumbuhan ekonomi di wilayah regional ini. Pertumbuhan produksi dari industri di Mesir dan Tunisia tercatat anjlok 15 persen selama beberapa bulan di awal 2011. Sementara itu, kedatangan turis ke wilayah ini juga turun 45 persen selama kuartal I-2011 dibanding periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini diperkirakan hanya tumbuh 1,9 persen pada 2011 dan kembali menguat menjadi 4 persen pada 2013 setelah kembalinya arus modal asing dan meningkatnya kepercayaan investor.

Regional Sub Sahara Afrika
Wilayah ini diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen pada 2011 dan mencapai 5,7 persen pada 2012 dan 2013. Kendati demikian, kenaikan harga pangan bakal menjadi risiko yang dihadapi negara-negara Afrika.

Di luar Afrika Utara, wilayah Sub Sahara Afrika merupakan wilayah negara ekonomi berkembang yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat cepat. Hal itu didukung oleh pemulihan ekonomi global serta peningkatan kelas menengah yang mengeluarkan dana konsumsi lebih besar. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi didukung kepercayaan investor di negara Afrika semakin meningkat. (art)

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt
Mendagri Tito Karnavian saat menyematkan penghargaan Satyalancana ke 15 kepala daerah di Hari Otoda ke-28 di Balai Kota Surabaya.

Gibran Absen di Upacara Hari Otoda, Tak Dapat Penghargaan Satyalencana

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Surabaya, Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024