Solar Rp25.000, Nelayan Lampung Tak Melaut

Nelayan tak melaut
Sumber :
  • Kasiono | Surabaya Post

VIVAnews - Ratusan nelayan di beberapa kabupaten di Lampung berhenti melaut dalam beberapa hari terakhir karena mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut pantauan VIVAnews, ratusan nelayan di Kabupaten Lampung Timur dan Pesawaran Lampung berhenti melaut karena pasokan BBM, terutama bensin, sangat langka. Hal itu menyebabkan harganya pun melambung tinggi.

Menurut Romli, salah seorang nelayan, harga bensin eceran di Kecamatan Punduh Pidada dan Padang cermin, Pesawaran mencapai Rp15.000 per liter. Bahkan, beberapa hari lalu, bensin dan solar eceran mencapai harga tertinggi Rp25.000 per liter. “Kami para nelayan merasa sangat kesulitan sehingga kami berhenti melaut. Modalnya besar, hasilnya belum tentu,” kata Romli.

Menurut dia, sebagian besar nelayan beralih profesi menjadi buruh kebun, bangunan, atau kerja serabutan lain. Kondisi ini sudah terjadi beberapa hari belakangan. “Anak-anak harus tetap makan. Kalau tidak cari pekerjaan lain, bagaimana bisa makan," ujar Romli, sedih.

Kondisi ini, masih menurut Romli, diperparah dengan pompa bensin yang hanya mau menjual kepada tambak-tambak udang di sekitar sana. Hal ini, karena tambak-tambak udang membeli bensin dan solar jauh dari harga normal, yakni Rp8.000 per liter.

Selain itu, kesulitan dan kelangkaan mendapatkan BBM juga dirasakan nelayan di Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Di sana untuk mendapatkan BBM, nelayan harus menunggu lebih dari sebulan. Parahnya kebutuhan kapal nelayan yang biasanya mencapai 4.000 liter untuk 10 hari melaut, dibatasi menjadi 100 liter per kapal.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Kalianda dan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Walau dekat dengan pelabuhan, warga dan nelayan harus antre berjam-jam untuk hanya mendapatkan dua jeriken solar.

Sayangnya, kondisi kelangkaan BBM yang sedemikian parah di berbagai wilayah di Lampung belum ditanggapi maksimal para pejabat yang berwenang.

Kepala Biro Perekonomian Lampung, Nurdin Sifrizal, bahkan belum mengetahui kondisi tersebut karena belum ada laporan. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung, Affan Erie Yahya juga demikian, “belum tahu laporannya."

Ditempat terpisah, Kapolda Lampung, Sulistyo Ishak mengatakan akan menindak tegas para spekulan BBM yang memanfaatkan kondisi kelangkaan di berbagai wilayah di Lampung ini. “Saya tidak akan beri toleransi apapun pada para spekulan, termasuk jika ada oknum petugas yang melindunginya,” katanya. (Laporan: Andry Kurniawan, Lampung)

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024