Mengapa Jakarta Dianggap Kota Mahal?

Bundaran HI
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews- Jakarta menjadi salah satu kota termahal di Asia Tenggara, setelah Singapura. Penilaian itu tercantum dalam hasil penilitian Mercer's Cost of Living Survey 2011.

Menurut survey itu, secara global Jakarta menempati peringkat 69 daftar kota termahal bagi ekspatriat. Hal ini berarti Jakarta masih lebih mahal ketimbang  kota utama di Asia Tenggara, kecuali Singapura. Hanoi menempati peringkat 136, Bangkok 88, sedangkan Kuala Lumpur 104.

Mengapa Jakarta dianggap sebagai kota mahal?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menjelaskan konsumsi orang ekspatriat berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Ia mencontohkan orang Jepang mengkonsumsi bahan makanan khusus seperti sayuran organik dan bahan makanan lainnya. Sementara di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan yang sama, harus diimpor, sehingga harganya tetap mahal. "Sehingga harganya sama mahal dengan luar negeri, karena berasal dari impor," katanya kepada VIVAnews.

Harga yang mahal itu bisa dilihat dari tarif hotel yang tidak kalah mahal dengan hotel di luar negeri. Kaum ekspatriat lebih memilih hotel bintang lima dibanding hotel bintang tiga. Harga hotel bintang lima ini juga tak jauh berbeda dengan negara lain. "Misalnya minum kopi di warung dan hotel harganya 10 kali lipat. Orang asing itu minum kopi dari hotel ke hotel, harganya tidak berbeda. Karena dia tidak minum kopi di warung seperti kebanyakan masyarakat Indonesia," jelas Rusman.

Menurutnya kehidupan yang sangat ekslusif menjadi persoalan sehingga anggapan hidup di Jakarta lebih mahal. Namun jika kaum ekspatriat itu menyatu dengan kehidupan masyarakat, maka akan merasakan harga di Indonesia lebih murah dibanding di luar negeri.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

"Itu hanya pilihan saja, belanjanya mewah ya tidak ada bedanya dengan di luar negeri," tandasnya.

Jakarta Paling Mahal

Survey lainnya yang menunjukkan Jakarta kota dengan biaya hidup termahal di dunia yaitu dari ECA International yang menempatkan Jakarta tercatat di posisi 102. Kota lainnya Surabaya berada di posisi 173 dan posisi Balikpapan ada di 187 dunia.

Jika dikerucutkan dalam level yang lebih kecil yaitu Asia, tiga kota besar di Indonesia ini masuk dalam daftar 40 kota dengan biaya hidup paling mahal di Asia. Kota metropolitan Jakarta bahkan masuk dalam posisi ke-15 di Asia, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya posisi 16. Sementara Surabaya dan Balikpapan masing-masing berada pada posisi 31 dan 34 dari sebelumnya posisi 31 dan 33 di Asia.

Terkait hal ini, Rusman menjelaskan mahalnya hidup di Jakarta karena suplai yang terbatas dibanding dengan permintaan. "Level harga memang menunjukkan paling tinggi, karena kelangkaan. Di Jakarta, rumah petak saja harganya tinggi, harga tanah di Jakarta Rp3-4 juta per meter juga sekarang sulit. Beda di luar Jakarta," ujarnya.

Menurut Rusman, untuk mengukur garis kemiskinan di Jakarta juga memiliki indikator berbeda. "Untuk menjadi tidak miskin, itu pengeluaran belanja di Jakarta memang lebih tinggi," tambahnya.

Sementara dari sisi distribusi, Jakarta lebih diuntungkan karena menjadi daerah pusat barang. Barang impor dari luar negeri masuk ke Jakarta terlebih dahulu, tak seperti daerah di luar Jakarta.

"Namun pertanian lokal memang menjadi masalah," tambah Rusman. (eh)

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024