Ekonom Minta Pemerintah Naikkan Harga BBM

BBM
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Pemerintah belum juga mengambil sikap dalam menghadapi dilema menaikkan harga atau memilih membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Namun, pengamat ekonomi UGM, Tony Prasetiantono, mengatakan bahwa opsi yang semestinya diambil pemerintah adalah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

"Rekomendasi saya, BBM itu naik, tapi paling Rp1.000 per liter," kata dia di sela seminar 'Indonesia Economic Review 2011 and Beyond: Progress, Opportunity and Risk' di Paramadina Graduate School, Jakarta, Kamis 21 Juli 2011.

Dia mengakui, meski kenaikan harga tersebut menyebabkan subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk BBM bersubsidi tetap tinggi, minimal angkanya tidak melonjak di atas Rp120 triliun. "Ya, ditahan tidak sampai Rp125 triliun," tutur Tony.

Tony mengatakan, cepat atau lambat harga BBM bersubsidi tetap dinaikkan. "Jadi, yang paling mendesak sekarang ini persiapan kenaikan harga BBM, nggak mungkin dipertahankan seperti ini terus," ujarnya.

Selain itu, ia optimistis, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan mengubah laju inflasi di bawah enam persen.

"Sekarang inflasi sudah satu persen. Pada akhir Juli nanti inflasi akan satu persen, demikian pula dengan Desember. Jadi, total tiga persen ditambah kenaikan BBM, inflasi akan naik satu persen, sehingga total menjadi empat persen. Kalau ada kenaikan harga BBM Rp1.000, total inflasi tetap di bawah enam persen," kata Tony. (art)

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

Salah satu tantangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nanti adalah persoalan konflik di Papua. Jusuf Kalla yang pernah tangani konflik Aceh, ikut memberi saran

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024