Pesan Megawati Soal Ekonomi Global

Kongres PDIP: Megawati&Puan Maharani
Sumber :
  • Antara/Nyoman Budhiana

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyarankan agar pemerintah mewaspadai perkembangan ekonomi global, menyusul krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa.

"Nah, pada waktu dua tahun lalu kalau saja saudara ingat, saya menganalisa suatu prediksi untuk kita berhati-hati kepada perkembangan perekonomian dunia global, termasuk tentunya kita melihat keadaan yang terjadi di Amerika dan Eropa," kata Megawati, di acara peringatan HUT ke 66 RI di Lenteng Agung, Kamis 17 Agustus 2011.

Tentunya, dia menambahkan, hal itu secara wajar harus diantisipasi, jangan pemerintah hanya membuat suatu pencitraan bahwa hal seperti itu tidak akan terjadi di Indonesia. "Saya tidak pesimis, tapi tetap mengantisipasi apa hal yang harus kita lakukan. Sebab, apa yang terjadi di Amerika dan Eropa itu negara-negara besar yang sedang mengalami krisis," tegasnya.

Megawati melanjutkan, sebagai negara berkembang, Indonesia harus memperkuat diri dengan tidak selalu melihat ke barat.

Menurutnya, Indonesia termasuk negara berkembang yang sedang memperkuat dirinya. "Cara memperkuat dirinya ini bagaimana, dari dulu saya mengatakan selalu melihatnya ke barat lalu kita pack, kita pegang nilai uang itu dengan dolar dan euro," ujar Megawati.

Padahal, Megawati menuturkan, sebenarnya sekarang ini polarisasi perkembangan dunia abadnya beda. Kini abad 21, muncul negara-negara baru seperti India, China, dan Amerika Latin. "Perkembangannya lebih baik dan mata uang mereka menurut saya itu harus kita amati," tutur dia.

Ia juga mengungkapkan, bangsa Indonesia harus introspeksi diri dan mengkoreksi diri. Sebab, sebenarnya tidak mempunyai tujuan dan hanya selalu berbicara. "Kita tidak punya GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) lagi. Dari awal saya sudah katakan kalau ini akan jadi suatu hal yang mengkhawatirkan. Jika,  kerja hanya tergantung pada visi misi lima tahunan, lalu kita mau kemana," ujar Megawati.

Jadi, kata Megawati, kalau pemerintah mau membangun negara besar, harus mempunyai prediksi ke depan. Misalnya, akan kita kerjakan 50 tahun jangka pendek, menengah, dan panjang. "Itu dengan konsisten dan harus dilakukan para pemimpinnya," tuturnya. (eh)

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024