- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah menyatakan, penerbitan global sukuk yang akan dilakukan pada kuartal ke III atau semester II tahun ini bertujuan untuk menghimpun dana sebesar maksimal US$1 miliar.
Dana yang terhimpun itu akan membantu kebutuhan fiskal APBN-P 2011.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, pemerintah telah memilih tiga underwriter untuk memproses pembelian ini. Ketiga underwriter itu mewakili negara-negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.
"Terkait tenor belum bisa disampaikan sekarang karena harus di sounding ke pasar," ujarnya disela acara buka bersama di kantornya, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2011.
Indonesia, lanjutnya, masih membutuhkan bantuan pinjaman dalam struktur APBN-P 2011. Total pinjaman yang akan dikumpulkan tersebut melalui skema penerbitan SBN dengan gross sebesar Rp 205 triliun dan SBN netto Rp 124 triliun.
"Untuk sukuk, underlying asset-nya sudah kita siapkan sebesar Rp 34 triliun," imbuhnya.
Terkait pelaksanaan roadshow dalam rangka penawaran sukuk kepada investor, tambahnya, hal ini masih perlu dibicarakan terlebih dahulu dengan ketiga konsultan keuangan itu.
Perkembangan hingga saat ini adalah masih dalam proses persiapan dokumen dan administrasi untuk masuk ke pasar.
"Underwriter kita juga sudah menyampaikan indikasi dari minat untuk sukuk kita," tuturnya.
Sebelumnya, Agus juga mengatakan, selain berketetapan untuk menerbitkan sukuk global dalam membiayai kebutuhan anggaran pemerintah juga tengah melakukan pengkajian perpanjangan pinjaman asing yang akan jatuh tempo.
"Sukuk kelihatannya yang akan kami pilih," katanya.
Menurut dia, sukuk dipilih karena rasio kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) cukup tinggi. Pemilihan sukuk juga sebagai langkah diversifikasi produk.
Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS
Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Tanah Air. Film produksi MD Pictures berjudul Badarawuhi di Desa Penari akan segera tayang di Amerika Serikat.
