Ada Tax Holiday, Indonesia Menarik Investor

ilustrasi investasi
Sumber :
  • Adri Prastowo

VIVAnews - Kebijakan tax holiday (pengurangan atau penghilangan pajak sementara) yang telah disahkan pemerintah beberapa waktu lalu membuat Indonesia menjadi pilihan investasi bagi asing.

Bahkan bila dibandingkan dengan Thailand, di tengah kondisi instabilitas ekonomi dunia akibat krisis, Indonesia masih lebih menarik investor.

"Orang yang masih ragu-ragu kalau mau memilih antara Indonesia atau Thailand, karena disini ada tax holiday, akhirnya pilih Indonesia. Dan jangan salah, Singapura juga ngasih tuh, tapi kan nggak terbuka. Kalau kita kan benar-benar terbuka," kata Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Silmy Karim, di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2011.

Potensi investasi yang masuk dengan adanya tax holiday ini, kata Silmy, tentu ada dibeberapa sektor, misalnya otomotif, alat berat, industri dasar, dan air bersih. Industri-industri dasar, seperti baja, bosko.

Misalnya pada Bosko, kata Silmy, arah investasinya bukan hanya US$3 miliar. Itu hanya untuk tahap pertama saja, kemungkinan akan bergerak ke arah US$6 miliar bahkan US$12 miliar jika tahap pertama itu dirasa sukses. "Itu suatu potensi yang luar biasa," tuturnya.

Silmy menganggap persyaratan tax holiday yang ditetapkan pemerintah yaitu keharusan 10 persen itu perlu, dan harus seperti itu agar investor dapat diseleksi.

"Jangan sampai orang yang datang hanya ingin dapat tax holiday, lalu jualan di luar atau 'broker' lah, itu kan nggak maksimal, kita ingin investor yang benar-benar untuk investasi disini," ungkap Silmy.

Kemudian, kata Silmy, kalau dari sisi lainnya tidak ada masalah. Secara prinsip, aturan sudah keluar, persyaratan sudah ada, regulasi pendukung sudah ada, dan peminatnya juga sudah ada. "Tinggal kita lihat, evaluasi dalam enam bulan pertama, atau satu tahun, perlu penyesuaian atau tidak," kata Silmy.

Saat ini, BKPM tinggal menerima permohonan kemudian dilanjutkan pada pelaksanaan sehingga optimis akan ada peningkatan investasi di semester kedua 2011 dan 2012 mendatang sesuai target.

Pada awalnya, ada kekhawatiran bahwa adanya tax holiday dapat mengurangi pendapatan negara dari pajak. Namun kata Silmy, harus dipahami bahwa pemerintah memberikan prasyarat untuk mendapatkan kualitas investor-investor yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Banyak madzhab yang anti dengan tax holiday, misalnya G-20 itu nggak mau, World Bank nggak sepakat dengan tax holiday. Tapi Indonesia kan negara yang berdaulat, terpenting kita bersaing secara sehat dengan negara lain untuk mendapatkan investor dan kita juga menjaga agar bermanfaat," ungkapnya.

Investor, kata Silmy, masih mempelajari kebijakan ini sehingga dalam waktu dekat akan ada migrasi investor ke Indonesia. "Kalau bisa kita katakan migrasi ya, investor baru, yang sudah ada, perusahaan otomotif dari Jepang, tapi belum mau buka berapa nilainya, yang positif sekarang mungkin sekitar sudah ada US$5 miliar nilainya, namun belum fix, baru berminat saja, tinggal proses administrasi dan ada juga yang baru tanya-tanya," ungkapnya.

Target investasi BKPM untuk total 2011 adalah Rp240 triliun, sementara hingga semester pertama lalu jumlah yang sudah dicapai Rp115 triliun. "Ada tax holiday, tahun depan bisa diatas itu, RAPBN kan Rp280 triliun, kan dekat ke Rp240 triliun itu," kata Silmy.

Potret Layanan Ratusan Mitra Utama Bea Cukai Tanjung Priok
Ilustrasi narkoba.

Beberapa Selebgram Ditangkap Polres Jaksel, Siapa Saja Mereka?

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Rahmat Idnal. Adapun penangkapan beberapa selebgram ini dilakukan kemarin malam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024