- topnews.com
VIVAnews - Bank Dunia (World Bank) melalui unit bisnisnya bakal menginvestasikan dananya ke pengelola investasi (hedge fund) baru.
Kebijakan ini ditempuh dalam rangka mengurangi modal guna mengikuti kebijakan baru yang mewajibkan perbankan memberikan pinjaman bagi perusahaan UKM di negara berkembang.
Seperti dikutip ibtimes dari the Financial Times, disebutkan unit bisnis Bank Dunia, The International Finance Corp (IFC) menyuntik dana sebesar US$100 juta atau Rp850 miliar ke hudge fund baru yang dikelola oleh Christofferson Robb & Co., perusahaan pengelola investasi berbasis di London dan New York.
Perusahaan yang berbasis di New York juga menambah dana sebesar US$300 juta atau Rp2,55 triliun dari investor privat.
Para pengelola investasi ini diharapkan bisa menyediakan dana dari kerugian pinjaman akibat pemotongan bunga oleh bank. Modal yang dimiliki bank diharapkan akan mengurangi persyaratan dari ketentuan Basel serta meminimalisasi dampak dari pengetatan aturan.
Dalam laporannya FT mengatakan, dana IFC itu nantinya akan diarahkan terutama bagi bank internasional dan mendorong tambahan dana sebesar US$2,5 miliar hingga US$4 miliar dari penyaluran pinjaman yang diberikan kepada negara berkembang.
Perbankan yang terlibat dalam pinjaman ini diwajibkan untuk mendaur ulang dananya sesuai skema "bilateral synthetic capital release securities" dimana uang tersebut diciptakan kembali untuk pasar negera berkembang. (umi)
Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura
Seorang netizen asal Indonesia membagikan pengalamannya berbelanja di warung kecil di salah satu negara Eropa, Spanyol. Ternyata warung di sana seperti di Indonesia.
