Soros: Krisis Eropa Picu Depresi Ekonomi

george soros
Sumber :
  • forbes.com

VIVAnews - Miliarder George Soros mengingatkan risiko krisis utang Eropa dapat memicu depresi ekonomi lainnya. Namun, hal itu bisa dihindari jika pemimpin zona Euro melakukan serangkaian kebijakan radikal termasuk pengumpulan dana bersama.

Soros dalam artikelnya di Reuters menulis, pembuat kebijakan harus mempersiapkan segala kemungkinan untuk krisis di Yunani, Portugal, dan Irlandia yang harus mengalami kegagalan ekonomi.

"Meski bencana dapat dihindari, satu hal pasti, tekanan untuk mengurangi defisit akan mendorong zona Euro ke resesi berkepanjangan. Ini akan memiliki konsekuensi politik yang tak terhitung," ujar dia.

Pembuat kebijakan dan ekonom pasar, banyak meyakini masalah keuangan itu terjadi sebelum krisis Yunani --sebelum kemudian ekonomi terus jatuh--, setelah Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) mengucurkan dana talangan (bailout).

Sementara itu, Italia dan Spanyol berada di bawah tekanan pasar obligasi dan utang bank, serta pertumbuhan yang lemah. Dana penyelamatan Eropa untuk kedua negara itu terlalu besar, setelah suntikan serupa ke Yunani, Portugal, dan Irlandia.

Soros lalu memberikan beberapa rekomendasi agar negara-negara itu melakukan beberapa langkah penyelamatan. Pertama, simpanan di bank harus memberikan proteksi untuk mencegah operasional bank lemah. Kedua, beberapa bank yang mengalami kegagalan di negara mereka harus tetap berfungsi untuk menjaga ekonomi. Ketiga, sistem perbankan Eropa akan direkapitulasi dan diawasi secara terpisah.

Dia mengakui bahwa langkah itu membutuhkan sebuah kesepakatan Uni Eropa yang baru dan menimbulkan kontroversi yang besar, khususnya Jerman, yang menjadi penentang kuat dalam langkah penjaminan utang. Publik Jerman masih berpikir apakah akan mendukung Euro atau meninggalkannya. "Itu adalah kesalahan," tulis Soros.

"Euro, aset, dan kewajiban dari sistem keuangan itu bercampur berdasarkan mata uang umum. Kerusakan euro akan menyebabkan krisis di luar kemampuan otoritas," tegasnya.

"Semakin lama publik Jerman menyadari hal ini, maka semakin besar harga yang harus ditanggung, dan seluruh dunia akan membayar itu," ujarnya. (art)

Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu
Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes

Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

Timnas Indonesia mengalami lonjakan peringkat yang cukup signifikan. Kini, rangking FIFA Indonesia ada di peringkat 134. Ada 8 negara Eropa yang peringkatnya di bawah.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024