- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Pemerintah menyatakan rencana perombakan atau reshuffle kabinet Oktober nanti tidak akan berpengaruh pada pelaku pasar ekonomi di Tanah Air. Sebab, tujuan reshuffle tidak lain adalah perubahan lebih baik.
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, kondisi para pelaku pasar saat ini tetap tenang. Hal itu dapat dibuktikan dengan mengecek langsung ke pasar.
"Mereka (pelaku pasar) sudah cukup kuat. Sudah cukup tangguh pasar kita dan bekerja dengan baik. Tidak terpengaruh pada isu-isu seperti itu (reshuffle)," kata Hatta saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat 30 September 2011.
Makna reshuffle, dia melanjutkan, merupakan suatu langkah perbaikan, sehingga tidak ada alasan para pelaku pasar cemas. "Ya, tentu seharusnya semakin tenang," ujar Hatta.
Senada dengan Hatta, di tempat terpisah, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, turut menyatakan rencana reshuffle tidak akan berpengaruh pada kondisi pelaku pasar di Indonesia.
Namun, dia mengaku ada beberapa hal yang menjadi catatan terkait reshuffle. Salah satunya, kompetensi calon pengganti menteri yang terkena pergantian.
"Kuncinya adalah pada saat reshuffle dilakukan, individu-individu yang nanti akan ditunjuk sebagai tim pembantu Presiden adalah yang kredibel dan profesional di bidangnya," tuturnya di kantor Kementerian Keuangan.
Reshuffle, dia menambahkan, merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, jika benar terjadi, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. "Jadi, kalau seandainya ada reshuffle, tentu kami akan sambut baik," kata Agus. (art)
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa
