- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan akan bertemu dengan miliarder asal Amerika Serikat, Warren Buffett tahun depan, saat amunisi telah siap.
"Saya sudah ditawari oleh teman-teman investor yang kenal dengan Warren Buffett. Saya katakan mau bertemu tahun depan saat kita telah siap perangkatnya," kata Gita Wirjawan di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta, Kamis 6 Oktober 2011.
Perangkat tersebut, Gita melanjutkan, adalah Undang-Undang Pembebasan Lahan. Jika telah disahkan, dirinya siap bertemu dengan Warren Buffett dan melobi agar mau berinvestasi di Indonesia. Ia tidak akan meminta Buffett investasi besar-besaran, cuma US$1.
Kenapa cuma US$1? Gita menjelaskan, Warren Buffett itu ibarat penggembala kambing. Gita menggunakan naluri penggembala. Jika dirinya berhasil menggaet si penggembala kambing, sudah tentu kambing-kambing si penggembala akan mengikutinya. "Saya hanya minta satu dolar. Kalau berhasil, investasi miliaran dolar dari investor lain pun bisa diperoleh," katanya.
Dalam mempromosikan Indonesia, Gita tidak menjual janji-janji surga kepada investor, melainkan membicarakan hal-hal yang buruk tentang Indonesia seperti korupsi, tsunami, dan jeleknya infrastruktur.
Setelah menjelaskan hal negatif tentang Indonesia, Gita menjelaskan kepada investor bahwa keadaan itu akan berubah dalam lima tahun mendatang. Indonesia akan tumbuh menjadi lebih baik. Ia meyakinkan investor bahwa dalam lima tahun ke depan tingkat korupsi di Indonesia akan turun. "Indonesia itu seperti basis investasi yang seksi," katanya. (art)
Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB
Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam
