- VIVAnews/Iwan Kurniawan
VIVAnews - Massa yang mengatasnamakan keluarga besar ESDM melakukan aksi demonstrasi mendukung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh dan menolak Jero Wacik sebagai Menteri ESDM menggantikan Darwin.
Massa yang berjumlah sekitar 100 orang membawa spanduk besar bertuliskan "Kami Cinta Darwin" dan menggunakan berbagai jaket almamater berbagai universitas. Massa datang menggunakan tiga Metromini, satu buah truk berisi sound system dan satu genset dibawa untuk orasi.
"Kami ingin mengawal reshuffle ini karena isu yang beredar menteri ESDM akan diganti Jero Wacik," kata koordinator aksi, Rudiyanto di sela-sela demonstrasi di kantor Kementerian Energi, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011.
Menurutnya kinerja Jero Wacik sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan tidak ada. "Jero Wacik saja tidak bisa menangani permasalahan tentang pengklaiman negara tetangga seperti batik," katanya.
Ia menjelaskan latar belakang pendidikan Jero Wacik tidak sesuai dengan Kementerian ESDM. "Tidak logis dengan latar belakang pendidikan karena menteri ESDM harus sesuai dengan bidangnya, pariwisata saja tidak mampu."
Saat ditanya apa latar belakang pendidikan Jero Wacik? "Saya kurang tahu. Tapi kami ini mendukung ESDM jangan sampai Darwin Saleh digantikan," katanya.
Salah seorang demonstran yang menggunakan jas almamater Universitas Muhammadiyah ditanyai wartawan mengaku hanya disuruh menggunakan jaket almamater.
"Mas dari Universitas Muhammadiyah?" tanya wartawan. "Bukan," "Kok itu lambang jasnya Muhammadiyah?" tanya wartawan. "Kami hanya disuruh menggunakan jaket ini," katanya.
Memang, teka-teki siapa yang bakal menjadi Menteri Energi belum terungkap. Apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan tetap mempertahankan politisi Partai Demokrat Darwin Zahedy Saleh,atau mengganti dengan yang lain.
Spekulasi di lapangan, Darwin bakal diganti oleh Jero Wacik, yang kini posisinya telah tergusur oleh Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Wajik merupakan lulusan teknik mesin ITB, dan kemudian melanjutkan studi ekonomi di Universitas Indonesia. (sj)
Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut
Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
