Peringkat Kemudahan Bisnis RI Melorot Lagi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :

VIVAnews - Peringkat kemudahan berbisnis Indonesia melorot tiga peringkat, dari posisi 123 menjadi 126. Walau turun, peringkat Indonesia masih lebih baik dibandingkan India di posisi 132 dan Filipina 136.

Pemeringkatan kemudahan berbisnis itu diketahui dari Laporan Doing Business 2012: Doing Business in More Transparent World yang dikeluarkan IFC dan Bank Dunia hari ini.

Dalam laporan tersebut, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia berada jauh dibelakang jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, . Selain Singapura, negara Asia Tenggara yang memberikan kemudahan dalam berbisnis adalah Thailand di posisi 17, Malaysia 18, dan Bruneri Darussalam 86.

Bahkan posisi Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam yang berada di posisi 98 dan Papua New Guinea 101.

Bank Dunia dalam keterangan tertulis yang diperoleh VIVAnews, Kamis, 20 Oktober 2011 menyebutkan, untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik, Singapura dan Hongkong masih mejadi negara yang memberikan iklim kebijakan investasi terbaik bagi entrepreneur lokal.

Bahkan China tercatat menjadi negara dengan iklim berbisnis paling ramah selama enam tahun berturut-turut.

Laporan Doing Business 2012 yang dikeluarkan Bank Dunia ini menganalisa kebijakan yang berpengaruh pada ekonomi domestik di 183 negara dan diurutkan ke dalam 10 kelompok peraturan bisnis seperti memulai bisnis, penyelesaian ketidakmampuan membayar, serta perdagangan antar wilayah.
 
Dalam pemeringkatan kali ini, Singapura masih bercokol sebagai negara yang paling mudah menjalankan bisnis selama enam tahun berturut-turut. Sementara Hongkong yang berada di posisi kedua dianggap berhasil menjalankan mekanisme sistem pendaftaran perusahaan secara online dan kemudahan memperoleh pasokan sumber listrik.

Sebanyak 24 negara di kawasan ekonomi Asia Timur dan Pasifik mencatat peningkatan dalam hal kebijakan bisnis dibandingkan tahun sebelumnya. Kepulauan Salomo, Tonga, dan Malaysia diketahui mencatat perbaikan di tiga hal dalam penilaian kemudahan menjalankan bisnis.

Putri Isnari DA 4 Lamaran, Gepokan Uang Panai Rp2 Miliar Jadi Sorotan

Lebih Bersahabat

Posisi Malaysia tercatat naik 5 tingkat ke posisi 18 dengan keputusannya melakukan reformasi peraturan termasuk didalamnya kebijakan one stop shop dalam memulai bisnis dan lingkungan komersial yang terkomputerisasi.

"Penggunaan teknologi informasi yang efektif mempermudah bisnis bagi kalangan entrepreneur," kata penulis utama laporan, Sylvia Solf.

Bank Dunia juga mencatat selama enam tahun terakhir, sebanyak 22 negara di Asia Timur dan Pasifik telah membuat iklim investasi yang lebih bersahabat.

"Dengan kebijakan bisnis yang lebih transparan dan efektif akan meningkatkan kesempatan pertumbuhan ekonomi," kata Director, Global Indicators and Analysis, World Bank Group, Augusto Lopez-Claros.

Menurut Augusto, di  Asia Timur dan Pasifik, keuntungan berbisnis di kawasan ini diuntungkan oleh wilayah yang luas dan reformasi kebijakan yang berkelanjutan. (ren)

Bahlil Yakin Jokowi Mau Bertemu dengan Megawati: Tidak Perlu Grasah Grusuh
Kendaraan terjebak banjir di jalanan utama Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), 17/4

Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

Kota gurun Dubai diguyur hujan setinggi 25 cm (10 inci) hanya dalam waktu 24 jam. Ini sebenarnya adalah jumlah hujan yang biasanya turun dalam waktu hampir dua tahun.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024