- Vivanews.com/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Setelah diwarnai ancaman pemogokan pembahasan oleh Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 akhirnya disetujui untuk disahkan dalam undang-undang.
Tak seperti ancaman mogok Badan Anggaran DPR yang berlarut-larut, pengesahan APBN 2012 dalam rapat paripurna kali ini hanya berlangsung singkat dan tanpa interupsi sama sekali.
Pimpinan Rapat Paripurna DPR, Anis Matta, sebelum mengesahkan meminta terlebih dahulu pendapat dari semua fraksi yang kemudian langsung mendapat persetujuan.
"Maka RUU ini saya sahkan," ujar Anis sembari mengetok palu saat rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 28 Oktober 2011.
Perwakilan pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan Agus Martowardojo pun memberikan apresiasinya terhadap disahkannya APBN 2012 itu. Acuan keuangan pemerintah itu, dianggap sudah sesuai dengan apa yang menjadi strategi pemerintah.
"Secara umum APBN kita adalah APBN yang sehat dan sesuai dengan strategi pemerintah untuk bisa pro growth, pro poor, pro job, dan pro environment," tuturnya.
Penyusunan APBN kali ini, dia melanjutkan, lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain pertumbuhan belanja modal yang lebih baik dari tahun lalu, pemerintah juga menganggap APBN 2012 lebih antisipatif jika seandainya terjadi krisis global. "Kami menyiapkan cadangan risiko fiskal yang baik," ujarnya.
Kementerian Keuangan, tambah Agus, menilai pembahasan APBN 2012 jauh lebih transparan dan akuntabel. "Semua dibicarakan dengan komitmen keterbukaan yang tinggi. Kami ingin dalam pelaksanaan dan pertanggungjawaban lebih baik," jelasnya. (art)
Suzuki Nex II Edisi 2024 Mengaspal, Ini Perubahannya
Suzuki Indonesia kembali menghadirkan penyegaran pada salah satu sepeda motor terpopulernya, Nex II.
