- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah menilai melemahnya nilai tukar rupiah saat ini bukan disebabkan oleh faktor internal perekonomian Indonesia, melainkan oleh perkembangan terkini kondisi perekonomian global. Hal ini tidak bersifat tetap untuk Indonesia, dan hanya sementara.
Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, kondisi global seperti proses rekapitalisasi krisis serta bailout Eropa memberikan sentimen negatif terhadap pasar. "Dan keluarnya indikator-indikator ekonomi itu kan berpengaruh," kata Agus di Jakarta, Senin malam, 21 November 2011.
Namun, Agus menegaskan bahwa kondisi perekonomian Tanah Air berada dalam keadaan baik. Hal ini terlihat dari apresiasi yang tinggi dari para investor terhadap kondisi investasi Indonesia meski belum memasuki tingkat investment grade.
"Itu terlihat ketika kita keluarkan global sukuk, meski belum dapat investment grade tapi bisa dapat pricing lebih baik dibandingkan negara-negara yang investment grade," ujar dia.
Pelemahan apresiasi terhadap nilai tukar rupiah ini, dinilai hanya bersifat sementara. Kepercayaan ini setelah melihat perkembangan kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang tetap positif.
"Kita lihat kuartal ke tiga pertumbuhan ekonomi, investasi serta inflasi menunjukan tren yang baik," imbuhnya.
Anak Masuk Rumah Sakit, Ayu Dewi Sedih dan Minta Bantu Doa
Melalui Instagram pribadinya, Ayu Dewi membagikan informasi bahwa anak keduanya yakni Mohamad Aqlan Ukasyah dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan.
