- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Tim Pengawas Kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat lagi dengan Badan Pemeriksa Keuangan. Agendanya, mendengarkan progress report BPK dalam melakukan audit investigasi dana bailout Century.
"Apakah rapat terbuka atau tertutup mengingat yang dibahas audit BPK? Apakah pimpinan BPK setuju terbuka," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat bertanya pada pimpinan BPK, Rabu 23 November 2011.
"Sebagai tamu ikut saja," kata Ketua BPK Hadi Purnomo.
Taufik menyatakan, rapat ini untuk mendapatkan laporan terkini dari BPK soal audit forensik. Ketua BPK Hadi Purnomo mengungkapkan, audit forensik belum selesai. Namun demikian, menurutnya BPK sudah bekerja cepat sejak menerima surat DPR pada 6 April 2011 yang minta BPK lakukan audit forensik. "BPK sudah lakukan," kata Hadi.
Menurut dia, pemeriksaan lapangan pertama dilakukan sejak 12 Juni sampai Agustus 2011. Pemeriksaan lapangan kedua dilakukan dari Agustus sampai 18 November. "Pemeriksaan hingga 18 November sudah 60 persen," katanya. "Pada dasarnya pemeriksaan lapangan telah selesai pada 18 November. Tapi ada prosedur tambahan karena ada tambahan data."
Hadi mengungkapkan, BPK menargetkan audit forensik selesai pada 23 Desember 2011. "Kami masih akan melakukan pemeriksaan tambahan. Karena ada tambahan data yang masuk," kata Hadi.
Hadi menekankan pembicaraan siang ini tidak sampai pada substansi. Menurutnya, substansi pemeriksaan tidak bisa dilaporkan hari ini, karena diatur bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan bersifat terbuka untuk umum bila telah disampaikan pada DPR.
"Tapi karena kami belum menyerahkan berarti masih belum bisa sampai nanti waktunya, kami minta sampai 23 Desember 2011," kata Hadi. "Kami masih menelaah data-data tersebut."
